Site icon Pahami

Berita Trump Perdana Jamu MbS pasca Pembunuhan Jamal Khashoggi

Berita Trump Perdana Jamu MbS pasca Pembunuhan Jamal Khashoggi


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Untuk pertama kalinya akan menjadi tuan rumah bagi Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) di Washington, Selasa (18/11).

Pertemuan keduanya akan menjadi yang pertama sejak 2018 menyusul pembunuhan kontroversial jurnalis Saudi Jamal Khashoggi. Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018.


Melaporkan dari AFPTrump dan MBS diperkirakan akan membahas beberapa masalah dan menandatangani beberapa perjanjian, termasuk perjanjian pertahanan dan nuklir.

Pada Senin (17/11), Trump mengaku akan menjual sejumlah jet tempur F-35 Stealth ke Arab Saudi, meski ada kekhawatiran dari Israel.

Pertemuan antara Trump dan MBS terjadi di saat hubungan AS dan Arab Saudi sempat menghangat di masa lalu. Sejak menjabat untuk masa jabatan kedua sebagai presiden, Trump telah berjanji untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara penghasil minyak.

Manuver Trump terjadi di tengah upayanya mendorong Saudi untuk bergabung dengan Abraham Accords. Abraham Accords merupakan perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab-Muslim yang diprakarsai Trump pada masa jabatan pertamanya.

Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Maroko dan Sudan telah menandatangani perjanjian ini.

Arab Saudi telah lama menjadi sasaran Amerika Serikat untuk melakukan rekonsiliasi dengan Israel. Prospek Saudi bergabung dengan Abraham Accords hampir terwujud tetapi digagalkan setelah Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza.

Menurut seorang pejabat yang mengetahui pertemuan tersebut, Trump kemungkinan akan membahas kesepakatan Abraham dengan MBS.

Pertemuan kedua pemimpin tersebut juga menandai pertama kalinya MBS menginjakkan kaki di Saudi setelah dituduh membunuh kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi pada tahun 2018. Intelijen AS menyatakan bahwa pembunuhan Khashoggi dilakukan oleh agen Saudi dengan persetujuan MBS.

Pihak berwenang Riyadh membantah tuduhan tersebut.

Sementara menurut pengamat, MBS mungkin akan meminta jaminan keamanan dari AS menyusul serangan Israel ke Qatar pada September lalu. MBS juga dikatakan ingin membeli F-35 yang telah lama diinginkannya, serta akses terhadap chip berteknologi tinggi untuk meningkatkan program kecerdasan buatannya yang ambisius.

(BLQ/RDS)


Exit mobile version