Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tidak ada pejabat dari negaranya yang akan hadir KTT G20 di dalam Afrika Selatan Pada akhir November mendatang.
Padahal, Trump sebelumnya mengumumkan Wakil Presiden JD Vance akan mewakilinya di KTT tersebut.
“Sangat disayangkan KTT G20 diadakan di Afrika Selatan. Tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan hadir selama pelanggaran hak asasi manusia ini terus berlanjut,” kata Trump di jejaring sosialnya, Social truth, AFP.
Trump juga mengatakan dia berharap menjadi tuan rumah KTT G20 2026 di Amerika Serikat, yang akan diadakan di resor golfnya di Miami, Florida.
Langkah Trump ini menghidupkan kembali tuduhan bahwa orang kulit putih di Afrika Selatan adalah korban genosida di negara tersebut. Sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Trump telah berulang kali menyerang Afrika Selatan.
Trump mengklaim bahwa warga Afrikaner – keturunan pemukim Eropa pertama di Afrika Selatan – dibunuh, sementara tanah dan pertanian mereka disita secara ilegal.
Ia juga memperlihatkan video terkait pembantaian petani kulit putih di Afrika Selatan di hadapan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Gedung Putih Mei lalu.
Pekan lalu, pemerintahan Trump juga mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah pengungsi yang diterima di AS setiap tahunnya menjadi hanya 7.500 orang, angka terendah dalam sejarah, dengan prioritas diberikan kepada warga kulit putih Afrika Selatan.
Trump juga mengenakan tarif sebesar 30 persen di Afrika Selatan, yang merupakan tarif tertinggi di kawasan Afrika Sub-Sahara.
Hubungan kedua negara memburuk karena sejumlah masalah, termasuk gugatan Afrika Selatan terhadap Israel atas dugaan genosida di Gaza, Palestina di Mahkamah Internasional (ICJ).
(fby/ASR)

