Site icon Pahami

Berita Trump Murka, Suruh AS Selidiki Pembunuhan Komandan Hamas oleh Israel

Berita Trump Murka, Suruh AS Selidiki Pembunuhan Komandan Hamas oleh Israel


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan sangat marah sehingga memerintahkan Washington untuk menyelidiki pembunuhan komandan senior Hamas Raad Saad oleh Israel pada Sabtu (13/12).

Raad Saad tewas bersama tiga orang lainnya setelah mobil yang mereka tumpangi menjadi sasaran serangan udara di dekat Al Nabulsi Square, sebelah barat Kota Gaza, Jalur Gaza, Palestina.

Serangan pesawat tak berawak Israel selama gencatan senjata menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya 25 lainnya.


Dikutip Cepat Setiap Hari Dan Mata Timur TengahTrump mengatakan Washington sedang “menyelidiki” apakah Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas atas pembunuhan tersebut.

Saad adalah anggota senior Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas. mengikuti Reutersdia dikatakan sebagai orang kedua setelah panglima militer terbaru kelompok itu, Izz Al Din Al Haddad.

Israel disebut telah berulang kali melanggar gencatan senjata yang ditandatangani pada 10 Oktober dan dijamin oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat lebih dari 350 kematian warga Palestina akibat tindakan Israel, yang menurutnya termasuk setidaknya 738 pelanggaran perjanjian gencatan senjata.

Kepala perunding Hamas mengatakan pembunuhan Saad mengancam kelanjutan gencatan senjata di Gaza.

Ia bahkan meminta Trump menuntut Israel mematuhi perjanjian gencatan senjata, salah satunya adalah menghentikan serangan dan pemboman di Gaza.

Sementara itu, Trump dikabarkan geram saat mengetahui serangan Israel yang menewaskan komandan Hamas tersebut.

Gedung Putih bahkan dikabarkan menyampaikan pesan keras kepada Benjamin Netanyahu yang menyebut pembunuhan tersebut sebagai pelanggaran perjanjian perdamaian

(rds)


Exit mobile version