Jakarta, Pahami.id —
Presiden Iran Masoud Pezeshkian buka suara menanggapi kemenangan tersebut Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pemilihan presiden AS) 2024.
Pezeshkian mengatakan kemenangan Trump tidak akan membuat perbedaan bagi Iran karena AS akan terus memusuhi negara tersebut.
“Siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden Amerika tidak akan mempunyai pengaruh terhadap kami karena negara kami dan sistem kami bergantung pada kekuatan internal dan kebesaran serta kehormatan suatu negara,” kata Pezeshkian kepada kantor berita Iran. IRNAseperti dikutip dari Reuters.
Ini merupakan pernyataan pertama Pezehskian menanggapi kemenangan Trump pada Pilpres AS 2024.
“Kami tidak akan tertutup dalam menjalin hubungan dengan negara lain. (sementara) kami menjadikan pengembangan hubungan dengan negara-negara Islam dan tetangga kami sebagai prioritas,” kata Pezeshkian.
Tidak jelas apakah pernyataan Pezeshkian mengacu pada Amerika Serikat atau tidak, namun Iran tidak memiliki hubungan diplomatik dengan AS.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sendiri secara tegas melarang seluruh pejabat Iran melakukan pembicaraan dengan AS.
Kembalinya Donald Trump ke kursi kepresidenan AS juga bisa berarti situasi yang sulit bagi Iran.
AS di bawah Trump kemungkinan akan memperketat embargo minyak terhadap Iran. Trump memerintahkan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran ketika dia masih menjadi presiden pada tahun 2018.
Saat itu, Trump memutuskan AS akan meninggalkan perjanjian nuklir antara Teheran dan negara kuat lainnya.
Kepemimpinan Trump juga disebut-sebut akan mengubah kebijakan AS dalam menyikapi konflik Iran dan Israel.
Beberapa analis juga percaya bahwa Trump akan memberikan kebebasan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghadapi musuhnya, Iran.
(baca/baca)