Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Hubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Dan dilanjutkan dengan negara -negara anggota NATO setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada hari Jumat (8/15).
Trump membuat telepon dengan Zelensky dan blok pertahanan Atlantik Utara dalam perjalanan pulang dari Alaska ke Washington, seperti yang disebutkan CNN.
Presiden AS dikatakan berbicara panjang lebar dengan Zelensky. Dia kemudian terus menelepon kepala NATO. Percakapan terjadi ketika pesawat mendarat di pangkalan dengan Maryland.
Sekretaris Pers Karoline Leavitt Gedung Putih mengatakan Trump tidak berbicara dengan wartawan dalam perjalanan pulang. Dia menghabiskan sebagian besar perjalanan enam jam dengan panggilan ke sekutu AS.
Periode panggilan Trump dengan AS sekutu dua kali lipat dari dia bertemu Putin. Pertemuan dengan presiden Rusia menghabiskan sekitar 2,5 jam.
Ukraina mengkonfirmasi bahwa Zelensky sedang berbicara di telepon dengan Trump. Namun, sejauh ini belum ada informasi yang dibahas selain hasil pertemuan dengan Trump.
Sebelum melakukan panggilan telepon, Trump harus bersikeras bahwa ia akan menghubungi Zelensky dan NATO untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Tentu saja saya akan menghubungi Presiden Zelensky dan memberi tahu dia tentang pertemuan hari ini,” katanya.
Trump bertemu Putin di Alaska untuk membahas negosiasi gencatan senjata Rusia-Ukraina.
Trump dan Putin sama -sama sepakat bahwa pertemuan itu berlangsung di lingkungan yang positif dan konstruktif.
Putin juga mengatakan bahwa dia telah mencapai pemahaman dengan Trump dan berharap bahwa langkah itu akan membawa perdamaian di Ukraina. Mereka juga mengklaim telah membuat kemajuan dan setuju dengan beberapa poin.
Namun, sampai pertemuan berakhir tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara kedua pemimpin.
Trump juga mengatakan ada beberapa hal untuk dibahas. Ini menunjukkan bahwa upaya negosiasi gencatan senjata itu sulit.
Selama konferensi pers bersama, Putin juga memperingatkan Ukraina dan Uni Eropa untuk tidak mengganggu kemajuan Trump.
(Isa/Chri)