Jakarta, Pahami.id —
calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump terus memuji dan memuji hubungan persahabatan dengan Paman Sam Israel dalam kampanyenya di Washington DC pada Kamis (19/9).
Dalam kampanye bertema Pemberantasan Anti-Semitisme, Trump bahkan berjanji Israel akan kembali menjadi negara besar jika memenangkan pemilu presiden AS 2024 pada November mendatang.
“Kami akan menjadikan Israel hebat lagi (membuat Israel hebat kembali),“Trump seperti dikutip di jalur kampanye Al Jazeera.
Slogan tersebut meniru kampanyenya sendiri pada pemilihan presiden AS tahun 2016 di mana ia mengulangi janjinya untuk “Membuat Amerika Hebat Lagi”.
Dalam kesempatan itu, Trump bahkan unjuk gigi dengan mengklaim bahwa dirinya adalah “orang paling populer di Israel” dan “bisa mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri” jika dia mau, menyaingi PM Benjamin Netanyahu.
“Kamu ingin aku menjadi perdana menterimu?” dia bertanya kepada orang banyak di acara tersebut.
Semua itu dilakukan Trump untuk merayu dan merebut hati pemilih di Pilpres AS. Isu anti-Semitisme dan Israel termasuk isu yang menjadi perhatian besar pemilih AS.
Dalam kesempatan itu, Trump juga berbicara mengenai rekam jejak dukungannya terhadap Israel pada masa kepemimpinan sebelumnya, termasuk pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Trump juga mengklaim bahwa hal terbaik yang pernah dia lakukan untuk Israel selama menjabat di Gedung Putih adalah mengakhiri perjanjian nuklir AS-Iran.
Trump kembali menggambarkan perjanjian nuklir itu sebagai “kesepakatan terburuk yang pernah dibuat untuk Israel.”
(rds)