Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Pada hari Sabtu (9/20) mengancam Venezuela Konsekuensi dari ‘tidak dapat diakses’ jika mereka menolak untuk menerima imigran yang dikatakan ‘dipaksa untuk memasuki Amerika Serikat’.
“Kami ingin Venezuela menerima semua tahanan, dan orang -orang dari rumah sakit jiwa … yang harus memasuki Amerika Serikat,” kata Trump dalam unggahannya tentang kebenaran sosial, melaporkan Reuters.
“Ribuan orang telah terluka parah, dan telah terbunuh, dengan ‘monster’ ini,” tambahnya.
Trump kemudian ditambahkan ke huruf besar: “Tingkatkan mereka dari negara kita, sekarang, atau harga yang Anda bayar tidak akan diukur!”
Venezuela pada hari Jumat menuduh Amerika Serikat ‘perang yang belum pernah terjadi sebelumnya’ di Karibia dan meminta penyelidikan PBB atas serangan AS yang menewaskan lebih dari sekadar pengedar narkoba yang tersedia di kapal dalam beberapa minggu terakhir.
Washington juga telah memindahkan kapal perang ke perairan internasional di lepas pantai Venezuela. Armada ini didukung oleh pesawat tempur F-35 yang dikirim ke Puerto Rico sebuah misi yang disebut Operasi Anti-Kelompok.
Penyebaran Angkatan Laut AS terbesar di Karibia dalam beberapa dekade terakhir telah memicu kekhawatiran AS yang akan menyerang Venezuela.
Serangan AS terhadap pengedar narkoba yang diduga memicu perdebatan tentang validitas pembunuhan, karena distribusi obat itu sendiri bukan merupakan pelanggaran serius terhadap undang -undang AS.
AS belum memberikan perincian khusus untuk mendukung klaimnya bahwa kapal target sebenarnya telah menyelundupkan obat tersebut.
(FEA)