Jakarta, Pahami.id –
Administrasi Kepresidenan Donald Trump mengancam akan mengurangi layanan penerbangan di 40 bandara di Amerika Serikat pada Jumat (7/11) jika penutupan berlanjut.
Menteri Transportasi AS Sean Duffy mengatakan 10 persen lalu lintas di 40 bandara akan dipangkas. Namun, dia tidak merinci lebih lanjut mengenai bandara-bandara yang akan terdampak.
Sementara itu, Administrator Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) Bryan Bedford mengatakan pengurangan layanan akan terjadi di bandara-bandara bertingkat tinggi.
“Kami akan meminta maskapai penerbangan untuk bekerja sama dengan kami untuk mengurangi jadwal mereka,” kata Bedford, seperti dikutip dari CNN.
FAA dijadwalkan bertemu dengan maskapai penerbangan untuk membahas masalah ini pada hari Rabu.
“Kami akan secara proaktif mengambil keputusan yang menjaga keamanan wilayah udara,” kata Bedford.
Salah satu maskapai penerbangan, American Airlines, mengatakan pihaknya hanya menerima pemberitahuan satu jam sebelum pertemuan tersebut.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah federal untuk memahami lebih detail mengenai pengurangan layanan tersebut dan akan berupaya meminimalkan dampaknya terhadap penumpang dan transportasi,” demikian rilis resmi maskapai tersebut.
Pengumuman ini muncul ketika bandara-bandara di Amerika Serikat kekurangan staf akibat penutupan beberapa lembaga sejak awal Oktober.
Akibat penutupan tersebut, pengatur lalu lintas di bandara akan kehilangan gajinya pada minggu depan. Beberapa dari mereka harus mengambil pekerjaan paruh waktu atau mengambil cuti sakit sebagai bentuk protes.
Bedford menyadari situasi ini dan memahami mereka yang berusaha memenuhi kewajiban sehari-hari mereka.
“Oleh karena itu, kami melihat tekanan staf di seluruh wilayah udara kami, mereka yang melakukan perjalanan akan melihat bahwa kami mengalami lebih banyak penundaan, kami juga mengalami lebih banyak pembatalan,” ujarnya.
Pengendali, petugas FAA, inspektur Administrasi Keamanan Transportasi dianggap sebagai pekerja penting dan harus terus bekerja meskipun ada penutupan.
Pemerintahan Trump memulai penutupan pada 1 Oktober karena Senat gagal meloloskan anggaran belanja tahunan. Partai Republik menyalahkan Senat Demokrat karena menolak memberikan suara.
Namun, Partai Demokrat menyalahkan Partai Republik karena memegang kekuasaan untuk memutuskan penutupan pemerintahan.
(ISA/BAC)

