Site icon Pahami

Berita Tradisi Ziarah Kubur di Tiga Negara

Daftar isi


Jakarta, Pahami.id

Ziarah kubur sering dilakukan oleh umat Islam terdahulu Ramadan. Tradisi ziarah makam tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di berbagai negara.

Ziarah merupakan istilah yang berasal dari kata ‘zaara’ dan mempunyai arti menjenguk atau menjenguk.

Kegiatan ini tidak sekedar berziarah ke makam, namun menjenguk dan mendoakan orang yang sudah meninggal.


Selain itu, ziarah ke makam menjelang Ramadhan juga bertujuan untuk membersihkan hati. Bulan puasa akan lebih baik jika dirayakan dengan hati yang suci.

Ziarah kubur juga dimaksudkan untuk mengingatkan seseorang akan kematian.

Lantas, di negara manakah masyarakatnya menjalankan tradisi ziarah dan apakah mereka menjalankan tradisi tersebut sebelum Ramadhan?

1. Irak

Irak merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang mayoritas penduduknya menjadikan ibadah haji sebagai agenda tahunan.

Seperti dilansir oleh Al JazeeraSetiap tahun, jutaan umat Syiah dan orang-orang dari luar negeri menunaikan ibadah haji. Mereka menamai ziarah yang berlangsung di kota Karbala ini dengan Arbaeen.

Arbaeen berasal dari riwayat wafatnya Husein yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW dan anak Imam Ali yang terbunuh di Karbala.

Tradisi ini menjadi agenda penting umat Islam Syiah di Irak karena mereka meyakini Hussein adalah sosok yang berkorban demi umat Islam.

2. Suriname

Selanjutnya ada negara Suriname yang sebagian besar penduduknya merupakan keturunan Jawa.

Pada masa penjajahan Belanda pada abad ke-19, mereka mengirimkan orang Jawa untuk ditukar dengan rempah-rempah.

Kehadiran mereka diasimilasikan oleh penduduk asli Suriname sehingga memunculkan etnis Jawa-Suriname. Apalagi, 20 persen penduduknya beragama Islam dan sekitar 50 persennya merupakan keturunan Jawa-Indonesia.

Mengutip Republik Merdeka dari dialog Universitas Jawaharlal Nehru (JNU), suku Jawa membawa kebudayaannya hingga tumbuh dalam struktur sosialnya, termasuk tradisi Islamnya. Hal ini sejalan dengan budaya ziarah yang sering dilakukan oleh masyarakat Suriname-Jawa yang penduduknya beragama Islam.

“Unsur Islam di Suriname adalah bagian dari populasi yang terhubung,” kata Kanhai, warga yang tinggal di Suriname.

Apalagi menjelang Ramadhan, mereka kerap berziarah ke makam kerabatnya baik di dalam maupun luar negeri, termasuk merayakan Idul Fitri.

3.Malaysia

Malaysia mempunyai tradisi dan budaya yang hampir sama dengan Indonesia.

Umat ​​Islam Malaysia sering berziarah ke kuburan terutama menjelang Ramadhan dan setelah Ramadhan.

Selain melakukan ziarah kubur untuk keluarganya sendiri, masyarakat Malaysia kerap mengunjungi berbagai kompleks makam raja-raja Melayu.

Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau adalah contoh destinasi ziarah Melayu. Apalagi mereka sering mengunjungi tempat ini menjelang Ramadhan untuk mendoakan nenek moyang Melayu mereka.

Keluarga raja-raja Melayu sebelumnya juga datang mengunjungi makam tersebut. Tempat ini juga menjadi kawasan wisata religi meski berada di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, tradisi ini sudah menjadi tradisi tersendiri. Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan ziarah ke makam dapat semakin mempererat tali kekeluargaan.

(val/bac)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version