Site icon Pahami

Berita Total 300 Pekerja Korsel Ditangkap dalam Razia Pabrik Baterai Hyundai

Berita Total 300 Pekerja Korsel Ditangkap dalam Razia Pabrik Baterai Hyundai


Jakarta, Pahami.id

Kerajaan Korea Selatan menyatakan lebih dari 300 warganya, termasuk antara 475 orang yang ditangkap oleh pihak berwenang Imigrasi Amerika Serikat (AS) dalam serangan di pabrik baterai Hyundai-LG di Georgia. Serangan itu disebut operasi terbesar di satu lokasi sejak Presiden Donald Trump meluncurkan kebijakan ketat tentang imigran.

Rekaman yang dilepaskan oleh pihak berwenang AS menunjukkan bahwa pekerja diserahkan pada tangan dan kaki mereka sebelum ditempatkan di bus penahanan. Menurut agen investigasi dari Departemen Keamanan Domestik, Steven Schrank, operasi itu merupakan hasil dari sebulan investigasi terkait dengan praktik kerja ilegal dan undang -undang federal.

“Ini bukan operasi imigrasi normal di mana agen masuk dan kemudian mengangkut pekerja. Ini adalah penyelidikan kriminal,” kata Schrank Afp.


Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun mengatakan partainya “sangat peduli” dan bertanggung jawab atas penangkapan besar. Dia juga membuka kemungkinan kunjungan ke Washington untuk membahas kasus ini secara langsung.

Menteri Luar Negeri pertama Park Yoon-joo juga mengatakan protes kepada para pejabat AS, menekankan bahwa kegiatan ekonomi perusahaan Korea dan hak-hak rakyat mereka tidak dapat dirugikan oleh operasi penegakan hukum.

Solusi LG Energy mengkonfirmasi bahwa 47 karyawannya ditahan, terdiri dari 46 warga Korea Selatan dan satu warga negara Indonesia. Perusahaan menambahkan bahwa sekitar 250 pekerja yang ditangkap lainnya diyakini berasal dari kontraktor mereka. LG menyatakan bahwa dia akan menangguhkan perjalanan resmi ke AS sampai segalanya membaik.

Hyundai, di sisi lain, menekankan bahwa tidak ada karyawan yang ditangkap sebagai karyawan langsung perusahaan.

Trump, ketika ditanya oleh wartawan tentang serangan ini, berkomentar secara singkat: “Mereka adalah imigran ilegal, dan ICE hanya melakukan pekerjaan mereka.”

Schrank menambahkan bahwa beberapa karyawan memasuki AS tanpa dokumen yang valid, sementara yang lain datang dengan visa yang tidak memungkinkan mereka untuk bekerja atau telah melewati batas izin perumahan.

Korea Selatan adalah salah satu investor terbesar di sektor otomotif dan elektronik AS, dengan miliaran dolar yang ditanam untuk membangun pabrik, termasuk di Georgia. Pada bulan Juli, Seoul juga berjanji untuk menuangkan investasi US $ 350 miliar di Amerika Serikat.

Namun, langkah Trump untuk mengembalikan sektor manufaktur dalam negeri bersamaan dengan kebijakan imigrasi yang keras telah menciptakan ketegangan baru dalam kedua hubungan ekonomi.

(TIS/TIS)


Exit mobile version