Jakarta, Pahami.id –
Nyonya Mempersiapkan peralatan khusus di bidang kesehatan, seperti fasilitas rumah sakit lapangan dan ambulans yang akan dikirim bersama pasukan penjaga perdamaian Jalur GazaPalestina.
Bantuan peralatan kesehatan itu diberikan bersamaan dengan rencana pengiriman 20.000 personel TNI bidang kesehatan dan insinyur konstruksi.
Seperti fasilitas rumah sakit lapangan, peralatan medis darurat, ambulans, peralatan air bersih dan sanitasi, serta kemampuan konstruksi insinyur termasuk alat berat dan fasilitas rekonstruksi, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen Freddy Ardianzah saat dikonfirmasi, Sabtu (15/11). Di antara.
Freddy menjelaskan, berbagai jenis peralatan kesehatan akan digunakan militer untuk melayani korban perang.
Selain itu, peralatan konstruksi yang dibawa oleh pasukan insinyur akan digunakan untuk membangun beberapa fasilitas umum bagi warga.
Freddy melanjutkan, 20.000 personel TNI yang dikirim sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan misi perdamaian. Mereka, kata Freddy, hanya perlu menjalani pelatihan untuk memperkuat persiapan ke Gaza.
Hingga saat ini TNI masih menunggu persetujuan pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait pengiriman pasukan ke Gaza.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki dua cara untuk mendapatkan persetujuan pengiriman pasukan ke Gaza.
Pemerintah harus mendapatkan restu ini agar pengerahan pasukan penjaga perdamaian dapat berjalan lancar.
Alternatif pertama ada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Sjafrie saat ditemui di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Indonesia dan PBB sendiri sudah lama saling bekerja sama dalam mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke beberapa wilayah konflik seperti Afrika dan Lebanon.
Untuk mendapatkan persetujuan dari organisasi internasional tersebut, Sjafrie mengatakan diperlukan pendekatan dan komunikasi antar kepala negara untuk menciptakan kesepakatan internasional.
Tak hanya itu, Indonesia juga harus mendapatkan dukungan dari negara-negara yang dinilai berkompeten terkait konflik di Gaza.
“Bagi negara-negara Arab yaitu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab, jika menyatakan demikian, maka Indonesia dengan senang hati akan melibatkan mereka,” jelas Sjafrie.
Tentu saja (termasuk) Israel, karena Israel adalah bagian yang sangat kompeten dalam masalah ini, kata Sjafrie.
(Fra/antara/FRA)

