Jakarta, Pahami.id —
Kepala staf TNI Maruli Simanjuntak TNI Angkatan Darat mengatakan TNI akan lebih sering melakukan latihan militer bersama negara lain ASEAN Dan Cina.
mengutip Nikkei AsiaMaruli mengungkapkan, langkah tersebut untuk membangun kemitraan dengan lebih banyak negara termasuk Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Afrika, khususnya dengan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Asia Tenggara.
“Masalah yang hampir sama kita hadapi di ASEAN,” kata jenderal bintang 4 ini.
Asean menggelar latihan ASEX 01-Natuna pada November lalu. Ini adalah latihan maritim gabungan pertama yang melibatkan pasukan dari seluruh Asia Tenggara, di tengah meningkatnya ketegangan di laut yang disengketakan tersebut.
“Semakin sering kita melakukan latihan bersama, semakin banyak pengetahuan yang kita peroleh,” ujarnya seraya menekankan pentingnya peningkatan kemampuan teknologi militer dan pertahanan di tengah meningkatnya geopolitik.
Namun, dia menjelaskan tujuan utama latihan bersama tersebut adalah untuk meningkatkan diplomasi dan komunikasi antar angkatan bersenjata negara peserta sehingga dapat berkoordinasi lebih baik jika terjadi insiden.
Lanjutnya, TNI bersiap melaksanakan latihan gabungan dengan China yang kemungkinan akan dimulai tahun depan. Perkembangan ini terjadi setelah Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Jakarta pada bulan April.
Keduanya membahas pelatihan militer dan kerja sama industri pertahanan. Oleh karena itu, TNI kini sedang merancang jenis pelatihan yang diperlukan.
“Kami akan mencoba memberikan saran (kepada China),” imbuhnya.
Meskipun terjadi ketegangan antara Jakarta dan Tiongkok di dekat kepulauan Natuna, di tepi selatan Laut Cina Selatan, Indonesia tetap mempertahankan sikap netralnya.
Selain itu, dia mencatat TNI juga telah membahas rencana latihan terpisah dengan Amerika Serikat pada akhir tahun ini.
(tanggal/Agustus)