Jakarta, Pahami.id –
Ketua Asosiasi Pengemudi Dayung Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan Kementerian Transportasi dan Bangunan/MPR RI ditargetkan oleh lokasi pengemudi taksi sepeda motor online (Online/Ojol) pada hari Rabu (9/17)
“Kami mulai dari markas Garda di Cempaka Mas, Jakarta Center pada usia 10, menuju ke Istana Presiden dan Kementerian Transportasi, terakhir di Parlemen Indonesia pada 12-13,” katanya ketika dihubungi di Jakarta pada hari Selasa (9/16).
Igun memperkirakan bahwa massa tindakan adalah sekitar 2.000 orang. Kemudian, sekitar 100-200 orang akan memiliki konvoi. “Massa konvoi 100-200 dan massa aksi Ojol 2000,” kata Igun.
Menurut informasi, ribuan pengemudi Ojol membawa sekitar tujuh klaim. Salah satunya adalah bahwa RUU transportasi online termasuk dalam Program Hukum Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
Kemudian, diskon aplikator 10 persen, peraturan antar -makanan dan tarif makanan, audit investigasi diskon lima persen yang diambil oleh aplikator dan meminta kepala polisi untuk menyelesaikan tragedi pada 28 Agustus 2025.
Pengemudi Ojol juga bersatu pada 2 September di gedung DPR/MPR RI. Mereka berbicara dengan menyuarakan apa kekacauan masyarakat, seperti kebutuhan dasar yang terus meningkat, pekerjaan yang sulit dan sebagainya.
Mereka juga melakukan tindakan damai dengan membuat mawar bahagia hanya berbasis di daerah Monas, untuk menghindari provokasi.
Kegiatan ini merupakan upaya pengemudi Ojol untuk menciptakan situasi dan situasi yang aman.
(Antara/wis)