Site icon Pahami

Berita Timteng Membara, Hizbullah Mulai Tembak Puluhan Roket ke Israel


Jakarta, Pahami.id

Sebanyak 60 roket diluncurkan dari Libanon selatan ke Israel utara pada Kamis (1/8) malam waktu setempat, setelah komandan tertinggi Hizbullah Fuad Shukr terbunuh awal pekan ini.

Dilaporkan Agensi Anadolu, puluhan roket diluncurkan menuju Galilea Barat. Sebanyak 15 dari 60 roket berhasil dicegat Israel.


Menurut klaim militer Israel, lima peluru ditembakkan dari Lebanon ke Israel. Beberapa di antaranya berhasil dicegat, sementara sisanya jatuh di tempat terbuka.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, sementara Hizbullah tidak mengomentari kejadian tersebut.

Serangan roket Lebanon ini terjadi setelah komandan Hizbullah, Fuad Shukr, terbunuh oleh rudal di Beirut. Israel menuduh Shukr memimpin serangan rudal yang menewaskan 12 orang di kota Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Sebagai tanggapan, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dia akan memberikan “respon nyata” terhadap serangan yang menewaskan Shukr.

“Kami merencanakan respons yang nyata dan penuh perhitungan, bukan sekadar respons simbolis,” kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi pada pemakaman Shukr.

“Hizbullah akan melanjutkan operasi militer rutinnya terhadap Israel pada hari Jumat, tidak ada hubungannya dengan respons terhadap pembunuhan Shukr,” tambahnya.

Ketegangan antara Hizbullah dan Israel juga terjadi bersamaan dengan pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran. Berbagai pihak menuding Israel berada di balik serangan tersebut.

Akibat insiden pembunuhan tersebut, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan serangan langsung ke Israel.

Dalam pernyataan yang dikutip media Iran, IRNA, Khamenei mengatakan bahwa Negara Zionis telah “menggali kuburnya sendiri” karena membunuh Haniyeh di wilayah Iran.

“Dengan tindakan ini, rezim kriminal dan teroris Zionis memberikan alasan untuk memberikan hukuman berat bagi dirinya sendiri. Kami akan menganggap tugas kami untuk membalas darah (Haniyeh) atas kesyahidannya di wilayah Iran,” kata Khamenei.

“Kami menganggap sudah menjadi tugas kami untuk membalas darahnya atas kejadian pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam (Iran),” imbuhnya.

(Dna)



Exit mobile version