Site icon Pahami

Berita Tim Luthfi Cuek Isu Rambo vs Sambo, Kubu Andika Soroti TPS Khusus


Semarang, Pahami.id

Pasangan calon (Paslon) Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) serta paslon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin resmi ditetapkan KPU Jawa Tengah sebagai peserta Pilgub Jateng pada Pilkada Serentak 2024, Minggu (22/9).

Keputusan ini diambil KPU Jateng melalui rapat pleno yang digelar di Kantor KPU Jateng, Jalan Veteran, Semarang.


Kedua kubu peserta Pilgub Jawa Tengah pun angkat bicara soal perjuangan calonnya merebut suara masyarakat di daerah.

Ketua Tim Pemenangan Luthfi-Yasin, AM Putranto mengatakan banyak persoalan’kampanye hitam‘ di media sosial menyerang kandidatnya hanyalah perubahan kecil dan masalah kekanak-kanakan. Salah satunya adalah ‘Rambo VS Sambo’. Rambo dikenal dengan sebutan Andika Perkasa – yang memiliki tubuh kekar bak jagoan tentara Amerika. Sedangkan Sambo disematkan pada sosok Bacapub Ahmad Luthfi yang memiliki latar belakang kepolisian yang sama dengan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.


Ah, itu isu kecil sekali, kekanak-kanakan. Dibuat-buat agar mudah diingat, orang cerdas paham Jateng, kata Putranto di Semarang.

Selain ‘Rambo VS Sambo’ ada juga kabar perpindahan relawan dari kubu Luthfi ke Andika. Sekali lagi, Putranto menampiknya dan menyebut berita viral tersebut hanya sekedar mencari perhatian.

“Mungkin segelintir atau segelintir orang, bisa juga tidak benar dan bisa juga diperintah. Kita minta perhatiannya,” kata Putranto.

Tim Andika memeriksa 103 TPS khusus

Sementara itu, tim Andika-Hendi mempertanyakan pembentukan 103 TPS khusus selain Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Rehabilitasi oleh KPU Jateng.

Tim Andika-Hendi khawatir TPS khusus yang dibuat di kampus, asrama, atau pabrik atas permintaan pengurusnya tidak memenuhi prinsip independensi dan kerahasiaan dalam asas luber juri.

“Potensinya tidak ada prinsip kebebasan (di TPS) karena didorong, maka prinsip kerahasiaan juga tidak terpenuhi. Pilgub ini pesta demokrasi, jangan sampai pestanya berakhir disitu. ada yang senang, ada pula yang terluka,” kata Direktorat Saksi dan Keamanan Hasil Pemilu Tangan Tim Pemenangan, Faqih Normansyah dalam Rapat Paripurna pembentukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pusat. Pemilihan Gubernur Jawa di Hotel Patra Jasa Semarang, Minggu.

Ia pun mempertanyakan betapa mendesaknya keberadaan TPS khusus selain di lapas dan pusat rehabilitasi di Jawa Tengah.

“Kalau karena pondok pesantren, asrama tidak memperbolehkan pencoblosan, dianggap menghalangi, pemilik asrama bisa dihukum dalam pemilihan karena menghalangi, yang mendesak harus ada lokasi TPS khusus di wilayah gubernur ini. pemilu, karena kondisinya berbeda dengan pemilu presiden ada potensi pemaksaan, “potensi tekanan atau pengaruh aparat di lingkungan TPS di suatu lokasi tertentu,” jelas Faqih.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Kabupaten Jawa Tengah Paulus Widiyantoro menjelaskan, sesuai ketentuan TPS, dapat dibuat Lokasi Khusus untuk perguruan tinggi, rutan, pabrik, rumah rehabilitasi, dan pesantren atas permintaan masing-masing pengelola. .

“Dan yang mengajukan adalah pesantren, rumah rehabilitasi dan lapas. Kalau lapas tidak ada pilihan lain karena TPS itu lokus (lokasi khusus),” jelas Paulus.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin berjanji akan memberikan pengawasan ketat terhadap TPS di lokasi tertentu selama Pilgub Jateng.

“Kami akan memantau secara ketat ekspektasi peserta pemilu terhadap tim,” kata Amin.

(dmr/anak)



Exit mobile version