Jakarta, Pahami.id –
Thailand mengumumkan darurat tentara di delapan daerah perbatasan Kamboja Pada hari Jumat (25/25), karena konflik militer yang panas pada hari kedua.
Pernyataan itu disajikan oleh Komandan Perintah Pertahanan Perbatasan Militer di Provinsi Chanthaburi dan Trat, Apichart Sapprasert.
“Darurat Martial sekarang legal di tujuh distrik di Chanthaburi dan satu distrik di Trat,” AFP dikutip seperti mengatakan oleh AFP.
Perang Kamboja dan Thailand berlanjut pada hari kedua pada hari Jumat (7/25). Kali ini, kedua negara saling menyerang menggunakan artileri berat untuk meluncurkan serangan di perbatasan.
Pasukan Thailand melaporkan bahwa serangan itu terjadi sebelum fajar di provinsi Ubon Ratchathani dan Surin. Mereka juga menyebut Kamboja menggunakan artileri dan roket BM-21 Rusia.
“Tentara Kamboja telah melakukan pemboman berkelanjutan menggunakan senjata berat, artileri lapangan, dan sistem roket BM-21,” kata pernyataan militer Thailand yang dikutip seperti Saluran NewsAsia.
Mereka kemudian berkata, “Tentara Thailand menanggapi dukungan sesuai dengan situasi taktis.”
Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechaychai juga mengatakan bahwa kekerasan konflik yang sedang berlangsung dapat menyebabkan perang.
Konflik juga diperluas ke 12 lokasi yang awalnya hanya enam poin pada hari pertama.
(DNA/BAC)