Site icon Pahami

Berita Terungkap Jam Terbang Pilot Black Hawk Rebecca Lobach yang Tabrakan


Jakarta, Pahami.id

Mengungkapkan jam penerbangan salah satu pilot helikopter militer Black Hawk Yang merupakan tabrakan dengan American Airlines pekan lalu, Rebecca Lobach.

Keluarga dalam pernyataan formal yang dikeluarkan oleh militer AS menyatakan bahwa Lobach memiliki jam penerbangan lebih dari 450 jam.


Keluarga itu juga mengungkapkan bahwa Lobach telah menerima “sertifikat sebagai komandan pilot setelah tes paling luas oleh pilot paling senior dan berpengalaman di batalionnya.”

Lobach adalah salah satu dari tiga pilot di helikopter H-60 ​​Sikorsky.

Sementara itu, salah satu teman mengungkapkan kepribadian Lobach sebagai prajurit yang sangat cerdas dan sulit.

Sahabat Lobach, Davies Winkie, mengungkapkan karakter anggota militer AS dengan pangkat kapten yang sangat sulit.

Winkie yang saat ini bekerja sebagai jurnalis Gedung Putih untuk Amerika Serikat hari ini Setelah peleton di Program Pelatihan Universitas North Carolina ROTC, di Fort Knox, Kentucky, pada tahun 2018.

“Rebecca adalah pilot yang cerdas, berani, berbakat, dan heroik,” kata Winkie di akun media sosialnya seperti yang disebutkan dari The Independent.

Lobach mengejar karir sebagai salah satu perwira pilot di militer AS pada tahun 2019

Dia lulus dari University of North Carolina sebagai salah satu lulusan militer terbaik dan menempati 20 taruna ROTC teratas di seluruh Amerika Serikat.

Selain Lobach, mayat dua pilot kulit hitam lainnya yang diidentifikasi adalah Ryan O’Hara (28) dan Chief Warrant Officer 2 Andrew Loyd Eaves (39).

Nama Lobach menjadi perhatian karena merupakan pilot wanita dalam kecelakaan pesawat yang menewaskan 67 orang.

Identitas Lobach hanya diterbitkan pada hari Sabtu (1/2) setelah keluarga diminta untuk ditangkap.

Menurut keluarga, Lobach adalah pekerja keras yang tidak akan pernah ragu untuk membela negaranya dalam pertempuran.

“Dia elegan dan ganas. Selain melayani sebagai pilot militer, Rebecca merasa terhormat untuk melayani sebagai asisten militer ke Gedung Putih, secara sukarela mendukung presiden dan wanita pertama dalam mengadakan acara Gedung Putih yang besar, termasuk upacara untuk untuk memberikan medali kehormatan dan medali kebebasan presiden, “kata pernyataan keluarga, seperti yang disebutkan CNN.

(BAC)



Exit mobile version