Site icon Pahami

Berita Teroris ‘Most Wanted’ FBI Sejak 2009 Ditangkap di Inggris


Jakarta, Pahami.id

Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengatakan pada Selasa (26/11) telah menangkap satu orang melarikan diri teroris paling dicari mereka, Daniel Andreas San Diego (46), di Inggris. San Diego telah masuk dalam daftar ‘teroris paling dicari’ sejak 2009.

San Diego ditangkap pada Senin (25/11) di ‘sebuah properti pedesaan di sebelah hutan’ di Conwy, Wales utara, dalam operasi gabungan Badan Kejahatan Nasional Inggris, Polisi Anti-Terorisme, dan Polisi Wales Utara berkoordinasi dengan FBI.


Penangkapan tersebut dilakukan atas permintaan otoritas AS yang ingin mengekstradisi San Diego. Dia adalah warga negara AS dan akan dikembalikan ke sana untuk menghadapi tuntutan.

San Diego hadir di pengadilan Westminster pada hari Selasa ketika proses ekstradisi dimulai dan tetap ditahan.

Menurut poster buronan FBI, San Diego dikatakan ‘memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis hak-hak hewan’, seorang vegan, memiliki senjata api dan sejumlah tato termasuk gambar bukti jalan landai dan gedung-gedung yang terbakar.

Poster tersebut juga menyatakan bahwa pada tanggal 28 Agustus 2003, dua bom meledak dengan selang waktu sekitar satu jam di kampus sebuah perusahaan bioteknologi di Emeryville, San Francisco, California. Kemudian pada tanggal 26 September 2003, sebuah bom paku meledak di sebuah perusahaan produk nutrisi di Pleasanton, San Francisco, California.

San Diego didakwa di pengadilan distrik utara California pada Juli 2024 atas dugaan keterlibatannya dalam pemboman tersebut.

FBI telah menawarkan hadiah hingga US$250.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya dan menganggap pria San Diego itu ‘bersenjata dan berbahaya’.

“Penangkapan Daniel San Diego setelah lebih dari 20 tahun menjadi buronan atas dua pemboman di kawasan San Francisco menunjukkan bahwa berapa pun lamanya, FBI akan menemukan Anda dan meminta pertanggungjawaban Anda,” kata Direktur FBI Christopher Way, dilansir Penjaga.

(fea/fea)


Exit mobile version