Jakarta, Pahami.id —
Indonesia telah resmi menjadi negara mitra atau mitra aliansi ekonomi Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRIK).
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia, Jose Antonio Morato Tavares, mengatakan kepada media Rusia TASS bahwa Republik Indonesia (RI) telah menerima undangan BRICS untuk menjadi negara mitra.
“Ya [kami telah menerima undangan]. Ini merupakan perkembangan yang positif. “Sekarang kami telah menjadi negara mitra BRICS,” kata Jose TASSRabu (20/11).
Jose menjelaskan, status tersebut memungkinkan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pertemuan BRICS sebagai negara mitra.
Ia mengatakan Indonesia dapat “berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif dalam setiap inisiatif BRICS.”
Status Indonesia di BRICS sebelumnya ramai diperbincangkan, setelah Menteri Luar Negeri RI Sugiono pada bulan Oktober menyatakan bahwa Indonesia telah mengajukan permohonan untuk bergabung sebagai anggota tetap BRICS.
“Indonesia secara resmi menyatakan niatnya untuk bergabung dengan BRICS pada acara BRICS Plus Summit di Kazan,” kata Sugiono dalam keterangan resmi.
Sugiono mengatakan keinginan tersebut sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang mandiri.
Status Indonesia sebagai negara mitra juga terungkap dari akun-akun yang kerap berbagi informasi mengenai BRICS usai aliansi tersebut menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober lalu.
Dalam unggahannya, akun @BRICSinfo menyebutkan ada 13 negara yang bergabung sebagai negara mitra BRICS dan bukan sebagai anggota tetap.
Negara-negara tersebut adalah Aljazair, Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, Vietnam, dan Indonesia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Roy Soemirat mengatakan pada 31 Oktober bahwa status Indonesia saat ini di BRICS adalah negara-negara yang berkepentingan (negara yang berkepentingan).
Hal ini sejalan dengan pedoman yang berlaku di kalangan anggota BRICS mengenai kategori keanggotaan atau proses menuju keanggotaan.
Kategori ini mencakup negara-negara yang berkepentingan (interested country), anggota perspektif (proposal member), anggota yang diundang (jalur undangan), dan keanggotaan (keanggotaan penuh).
“Jadi yang kita tahu saat ini Indonesia sudah jadi [kategori] yang pertama,” katanya.
Roy mengatakan Indonesia telah mengirimkan surat resmi kepada Rusia selaku tuan rumah BRICS Summit terkait minat Indonesia untuk berpartisipasi. Dikatakannya, tujuan utama Indonesia adalah menjadi anggota tetap BRICS.
“Sumber menyebutkan pada KTT kemarin beberapa negara diumumkan sebagai negara mitra, selebihnya kita serahkan sendiri kepada negara-negara anggota BRICS, tentunya kita punya pedoman yang kita ikuti,” kata Roy.
BRICS adalah forum ekonomi yang dipimpin oleh Brazil, Rusia, Indonesia, China, Afrika Selatan. Saat ini anggota forum ini mencapai 10 negara.
(blq/dna)