Site icon Pahami

Berita Tentara dan Pemukim Ilegal Israel Sekongkol Rusak Pertanian Palestina

Berita Tentara dan Pemukim Ilegal Israel Sekongkol Rusak Pertanian Palestina


Jakarta, Pahami.id

Serangkaian serangan yang dilakukan oleh tentara Israel dan kelompok pemukim telah menghancurkan lebih dari 8.000 pohon zaitun di Tepi Barat. Palestina yang baru ditempati dalam waktu satu minggu.

Kementerian Pertanian Palestina melaporkan pada Kamis (25/12) kerugian ekonomi akibat aksi brutal Israel mencapai hampir US$ 7 juta atau sekitar Rp. 108,5 miliar.

Dalam laporan mingguan resminya, kementerian tersebut menyatakan bahwa lahan pertanian Palestina sedang menghadapi “serangan berbahaya dan berskala besar”.


Seperti diberitakan AnatoliaTindakan tersebut dinilai dilakukan secara sengaja oleh warga Negara Zionis dengan menyasar sektor pertanian dan sumber ketahanan pangan penduduk lokal Palestina.

Kementerian Pertanian Palestina mengatakan serangan itu, yang terjadi pada minggu ketiga bulan Desember, adalah bagian dari kebijakan sistematis yang bertujuan untuk “merebut tanah Palestina dan mengusir penduduk asli dari wilayah tersebut.”

Berdasarkan laporan tersebut, serangan terkonsentrasi di wilayah utara dan tengah Tepi Barat dengan rincian kerusakan sebagai berikut:

– Silat al-Harithiya (Barat Jenin): Tentara Israel mencabut sedikitnya 5.000 pohon zaitun.
– Turmus Ayya (Timur Ramallah): 3.000 lebih pohon zaitun hancur.
– Yerusalem Timur & Tulkarem: Sebanyak 156 pohon zaitun dan 100 pohon ara ditebang paksa.
– Salfit & Bethlehem: Sejumlah pohon zaitun dimusnahkan, termasuk 10 di antaranya pohon kuno bernilai sejarah tinggi.

Selain vegetasi, laporan tersebut juga mendokumentasikan penghancuran infrastruktur pertanian oleh tentara Israel yang penting bagi kelangsungan hidup petani.

Negara Zionis menghancurkan sumber air yaitu 13 sumur air dan ruang peralatan pertanian serta menghancurkan jaringan irigasi dan mencuri pompa air.

Peternakan juga diserang oleh Israel, dengan penghancuran 82 sarang lebah (madu) dan peracunan kawanan domba di berbagai daerah.

Kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal seringkali mencapai puncaknya ketika musim panen dan tanam tiba. Orang-orang Palestina percaya bahwa kenaikan ini dimaksudkan untuk menekan para petani agar menyerah dan meninggalkan tanah mereka.

Konteks Konflik dan Hukum Internasional

Menurut Komisi Menentang Tembok dan Pemukiman, kelompok pemukim ilegal Israel melakukan 621 serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka selama bulan November saja.

Data resmi Palestina menunjukkan bahwa sejak Oktober 2023, pasukan Israel dan pemukim ilegal telah membunuh sedikitnya 1.103 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, serta melukai hampir 11.000 orang dan menahan sekitar 21.000 lainnya.

Bahkan, dalam opini hukum penting pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) dengan tegas menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

(Wow)


Exit mobile version