Site icon Pahami

Berita Temuan Ulat hingga Makanan Basi di MBG Wilayah Kepulauan Riau

Berita Temuan Ulat hingga Makanan Basi di MBG Wilayah Kepulauan Riau


Batam, Pahami.id

Kepala Kantor Layanan Pemenuhan (KPPG) untuk Riau, Kepulauan Riau (Kepulauan Riau) dan Sumatra Barat (Sumatra Barat), Syariwidya mengungkapkan temuan nutrisi gratis (MBG) Dalam beberapa tugas seperti ada serangga kriket dan cacing yang melekat pada makanan yang telah basi.

Menurut Syariwidya, penemuan di MBG berlangsung di Batam 14 State High School pada hari Kamis (18/9). Untuk penemuan pisang yang ditemukan selama MBG didistribusikan di Huria Elementary (SD) Huria Krsiten Indonesia (IPR) Bengkong Batam City, pada hari Jumat (19/9).

Dia kemudian menyalahkan para petugas petugas Nutrition Services Unit (SPPG) sehubungan dengan penemuan jangkrik dan cacing di MBG.


“Penyebab kriket di MBG di negara bagian 14 Batam dan cacing di MBG di SD IPR Bengkong karena kelalaian petugas tidak memiliki sanitasi dan kebersihan di lingkungan dapur,” kata Syariwidya ketika dikonfirmasi Cnnindonesia.com, Minggu (9/21).

Dia mengatakan MBG harus dipantau lebih ketat untuk menerapkan aturan sesuai dengan instruksi teknis (pedoman teknis).

Untuk MBG basi, siswa pengadu ditemukan di SD State 013, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada awal September 2025.

“MBG basi karena waktu memasak sampai dimakan terlalu lama untuk dimakan makanan. Ini juga merupakan kurangnya koordinasi kepala SPPG dengan sekolah yang terkait dengan waktu pengiriman,” katanya.

Dia mengklaim akan memberikan peringatan kuat kepada SPPG untuk lebih berhati -hati dan meningkatkan standar. Dia juga mengklaim bahwa itu akan diperbaiki perlahan, sehingga semuanya berjalan lancar dan tidak ada yang kurang beruntung.

Selain itu, Syariwidya juga meminta maaf atas penemuan serangga untuk Basi MBG di beberapa daerah.

Dia mengatakan pada hari Minggu (9/21), ada 103 unit layanan gizi (SPPG) yang dibentuk dan 308.785 penerima manfaat dari Program Nutrisi Gratis (MBG) di Kepulauan Riau.

“Kami atas nama BGN untuk meminta maaf jika ada kelalaian dalam proses persiapan MBG dan akan menjadi catatan bagi kami untuk memantau proses MBG dalam hal sanitasi di dapur, mungkin bahan baku dan standar dapur sesuai dengan instruksi teknis (Pedoman Teknis) No. 63 Tahun 2025,” katanya.

(ARP/DAL)



Exit mobile version