Site icon Pahami

Berita Temperatur Kawah Meningkat, Gunung Kelimutu di Ende Berstatus Waspada


Jakarta, Pahami.id

Badan Geologi menentukan Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), masuk status siaga atau level II setelah suhu air di tiga bagian kawah meningkat 3-7 derajat Celcius, Minggu (28/7) sore.

Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangannya mengatakan, hasil analisis suhu air kawah Tiwu Ata Polo bagian timur laut saat ini berwarna coklat kehitaman dengan suhu 22 derajat Celcius atau lebih tinggi dari sebelumnya. 19 derajat Celcius pada 14 Juli 2024.


Suhu air di kawah Tiwu Koofai Nuwamur sebesar 33 derajat Celcius pada suhu udara 18 derajat Celcius atau meningkat dari 25 derajat Celcius yang diukur sebelumnya pada suhu udara 16 derajat Celcius.

Sedangkan air di kawah Tiwu Ata Bupu berwarna hijau tua dengan suhu air saat ini 19 derajat Celcius pada suhu udara 19 derajat Celcius, atau meningkat dari 16 derajat Celcius yang diukur sebelumnya pada suhu udara 18 derajat Celcius.

Peningkatan suhu air di ketiga kawah tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas magmatik di bawah kawah Kelimutu, kata Wafid.

Selain itu, lanjutnya, juga ditemukan adanya perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau kawah Tiwu Ata Bupu yang mengindikasikan adanya peningkatan sistem magmatik-hidrotermal.

Letusan freatik dan magmatik

Potensi ancaman yang dihadapi Gunung Kelimutu saat ini adalah letusan freatik dan magmatik yang menghasilkan pancaran material dalam radius 250 meter. Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung arah dan kecepatan angin.

Wafid menjelaskan, pada periode 16-27 Juli 2024 tercatat 1 kali gempa vulkanik dangkal, 95 kali gempa vulkanik dalam, 5 kali gempa tektonik lokal, dan 32 kali gempa tektonik jauh. Gempa bumi yang tercatat menunjukkan pasokan magma ke permukaan.

Oleh karena itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat atau wisatawan untuk tidak berdiam atau beraktivitas di sekitar kawasan kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah.

Badan Geologi memastikan terus memantau perkembangan Gunung Kelimuti melalui petugas Pos Pengawasan Kebakaran Kelimutu di Desa Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende.

Data sejarah letusan Gunung Kelimutu tercatat sejak tahun 1867 dan memiliki interval letusan antara 1-73 tahun. Letusan terakhir terjadi pada bulan Juni 1968 berupa letusan freatik di kawah Tiwu Koofai Nuwamuri yang didahului dengan suara mendesis dan semburan air berwarna coklat kehitaman di bagian barat danau.

(Antara/anak-anak)


Exit mobile version