Site icon Pahami

Berita Teman Kuliah Sebut Hasto Mengeluh Dicatut untuk Kasih Jabatan Tertentu

Berita Teman Kuliah Sebut Hasto Mengeluh Dicatut untuk Kasih Jabatan Tertentu


Jakarta, Pahami.id

Dosen Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) CECEP HIDENAT mengungkapkan bahwa kolega kuliahnya duduk di kursi terdakwa, Hasto Kristiyanto, mengeluh bahwa namanya sering dicintai oleh orang -orang yang tidak bertanggung jawab untuk menjanjikan posisi tertentu.

Ini disajikan oleh CECEP ketika diajukan sebagai saksi untuk memudahkan di pengadilan korupsi (korupsi) di Pengadilan Distrik Jakarta Tengah (PN) pada hari Jumat (6/20).

“Tuan Hasto mengeluh bahwa ada juga orang -orang yang membuat ini, siapa namanya, menggunakan namaku. Mungkin karena ini, ini adalah orang jahat, Tuan Hasto mungkin bukan hati,” kata Cecep.


“Namun, itu tidak bagus, jadi mengaku Juga, namanya digunakan, tetapi saya tidak ingin meminta lebih banyak, “katanya.

Menurut pengetahuan Cecep, Hasto bukan tipe orang yang menjanjikan posisi kepada orang tertentu.

“Saudara sendiri tidak pernah mendengarnya [Hasto] Menawarkan posting ke teman lain? Misalnya, satu generasi, apakah dia saksi yang mengatakan sebelumnya dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara untuk mendapatkan posisi tertentu? Mengingat kedekatan Mr Hasto dengan pejabat tertentu di negara itu pada saat itu, “tanya penasihat hukum Hasto Maqdir Ismail.

“Selama saya tahu, tidak pernah, apa yang dilakukan, datang, mendiskusikan, berbicara, makan, minum, bernyanyi mungkin, atau olahraga yang paling mungkin,” kata Cecep.

Selain itu, selama persahabatan dengan Hasto, kegiatan yang paling sering dilakukan adalah membahas geopolitik.

Sebelumnya, Tim Penasihat Hukum Hasto mempresentasikan Hakim Pengadilan Konstitusi 2003-2008 Maruarar Sahaan sebagai ahli dalam persidangan pada hari Kamis (6/19).

Dalam persidangan, Maruarar menekankan pentingnya validitas bukti dalam proses penegakan hukum.

Dia menganalisis bukti yang diperoleh secara ilegal seperti “pohon beracun” yang dapat menodai seluruh proses peradilan.

Hasto diduga terlibat dalam kasus korupsi terhadap mantan Komisaris KPU dari Wahyu demi Aaron Inter -Time (PAW). Hasto didakwa menerbitkan bagian dari korupsi Rp400 juta.

Jaksa penuntut juga percaya Hasto telah mencegah penyelidikan saya atas kasus Maspan Maspan saya. Hasto dikatakan telah mengarahkan rakyatnya untuk menghilangkan bukti termasuk ponselnya dan meminta cermin saya untuk melarikan diri (sejauh ini tidak ada tempat yang dikenal).

Beberapa saksi telah diperiksa dalam upaya ini. Di antara mereka adalah penyelidik KPK Rossa Purbo Bekti, penyelidik KPK Arif Budi Raharjo, dan saksi dari PDIP internal dan KPU RI.

Meskipun para ahli yang telah memberikan informasi dalam pendengaran termasuk para ahli teknologi dan sistem informasi dari University of Indonesia (UI) Bob Hardian Syahbuddin dan dosen di Fakultas Ilmu Budaya, Frans Assisi, datang.

(Ryn/fra)


Exit mobile version