Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh presiden Ukraina Volodymyr Zelensky “Bermain terlalu jauh” untuk mengeluarkannya dari Gedung Putih pada hari Jumat (1/28).
Trump marah pada Zelensky karena menuduhnya terus memperpanjang perang dengan Rusia yang tidak siap untuk menyetujui perjanjian damainya.
Pertengkaran kedua terjadi ketika Trump menghibur Zelensky di kantornya untuk membahas perang Rusia dan kesepakatan antara Kyiv-Washington tentang akses mineral langka Ukraina ke tanah.
Trump marah karena dia pikir Zelensky “tidak siap” untuk berdamai dengan Rusia.
“Saya ingin gencatan senjata sekarang,” Trump mengatakan kepada wartawan sebelum meninggalkan rumahnya di Florida, bersikeras bahwa dia ingin pertempuran di Ukraina segera berakhir.
Presiden AS menuduh Zelensky “menemukan sesuatu yang tidak saya inginkan.”
“Dia (Zelensky) ingin terus bertarung, bertarung, dan bertarung,” tambah Trump seperti yang disebutkan Afp.
Sementara itu, Trump juga mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka dan mengatakan dia ingin mengakhiri perang.
Trump juga mengklaim telah berulang kali berbicara kepada Putin dan tentu saja Rusia tidak akan berbohong tentang perjanjian gencatan senjata.
Ketegangan di Kantor Gedung Putih Oval dimulai setelah Trump mengatakan kepada Zelensky bahwa Ukraina harus “berkompromi” dalam kesepakatan damai dengan Rusia. Namun, Trump tidak menjamin Ukraina akan mendapatkan kembali wilayah Rusia -nya sejak undangannya pada bulan Februari 2022.
Zelensky juga jelas menolak gagasan itu dan dengan tegas menyatakan bahwa “tidak ada kompromi dengan pembunuh di tanah kami” yang merujuk pada Putin.
Pertemuan itu kemudian menjadi konfrontasi sengit, di mana Wakil Presiden Trump dan JD JD Vance mengutuk Zelensky dengan kuat di depan Amerika Serikat dan media internasional. Vance juga menuduh pemimpin Ukraina “tidak berterima kasih.”
“Tanpa bantuan AS, Ukraina akan jatuh ke tangan Rusia,” kata Trump.
Trump juga tampaknya menurunkan Ukraina dengan menekankan bahwa Zelensky tidak dalam posisi untuk bernegosiasi.
“Kamu di luar kendali saat ini,” katanya. “Kamu harus mencapai kesepakatan, atau kita keluar, jika kita keluar, kamu harus bertarung sendiri, dan kurasa itu tidak akan berjalan dengan baik.”
Tak lama kemudian, Zelensky meninggalkan Gedung Putih. Trump kemudian menulis di media sosial, “Dia bisa kembali jika dia siap untuk perdamaian.”
Media AS melaporkan bahwa Zelensky meninggalkan Gedung Putih setelah seorang pejabat tinggi di sana memintanya untuk pergi.
(RDS/TIM)