Jakarta, Pahami.id —
Korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kampung Masara, Filipinabertambah menjadi 54 orang pada Minggu (11/2) waktu setempat.
Warga dan tim penyelamat menemukan sedikitnya 15 jenazah di bawah reruntuhan tanah longsor di sebuah desa dekat tambang emas pada Minggu, seperti dikutip dari AFP.
Sementara itu, petugas penanggulangan bencana Kota Maco, Randy Loy mengatakan, 63 orang masih hilang.
Sebelumnya, tim penyelamat menemukan 35 jenazah korban tewas akibat longsor.
Bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Masara pada Selasa malam pekan lalu begitu besar hingga menimbun area terminal bus yang digunakan untuk mengangkut para penambang emas.
Longsor juga menimbun sedikitnya 55 rumah dan menyebabkan 32 orang luka-luka.
Longsor tersebut juga memuntahkan bebatuan, pepohonan, dan lumpur dari tebing setinggi 700 meter di dekat wilayah operasional perusahaan tambang emas Apex Mining Co.
Pada Jumat (9/2) tim penyelamat berhasil menyelamatkan seorang gadis berusia 3 tahun dari reruntuhan akibat longsor.
Filipina sering dilanda tanah longsor saat musim hujan di negara yang didominasi perbukitan.
Sebelumnya, banjir dan tanah longsor di Filipina bagian selatan merenggut 14 korban jiwa dalam sepekan terakhir. Kenaikan jumlah tersebut dikonfirmasi pihak berwenang pada Sabtu (3/2).
Korban meninggal akibat bencana alam akibat hujan lebat di negara tetangga Indonesia. Hujan deras telah melanda sebagian wilayah Mindanao, pulau terbesar kedua di Filipina, selama berminggu-minggu.
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat.
(tim/bac)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);