Jakarta, Pahami.id –
Kekuatan Taliban melarang permainan catur selama Afganistan. Larangan digunakan karena khawatir bahwa bermain catur adalah sumber perjudian.
Juru bicara Direktorat Pemerintahan Taliban Atal Mashwani mengatakan catur dianggap ilegal berdasarkan undang -undang mereka.
“Catur di Syariah dianggap perjudian. Ada pertimbangan religius dari olahraga catur,” kata Mashwani pada hari Minggu (11/5), mengutip Afp.
Dia kemudian berkata, “Sampai pertimbangan ini ditangani, olahraga catur ditangguhkan di Afghanistan.”
Mashwani lebih lanjut mengatakan bahwa Federasi Catur Nasional tidak mengadakan acara resmi selama sekitar dua tahun. Organisasi ini juga dituduh mengalami beberapa masalah di tingkat kepemimpinan.
Berdasarkan hukum menyebarkan kesejahteraan dan pencegahan Taliban, perjudian dilarang dalam peraturan agama.
Ilustrasi. Otoritas Taliban melarang permainan catur di Afghanistan. (Pixabay/nachrichten_muc)
|
Salah satu pemilik kafe yang paling umum, Azizullah Gulzada, membantah tuduhan perjudian dalam catur.
“Banyak negara Muslim lainnya memiliki pemain internasional,” kata Gulzada.
Dia mengatakan penangguhan akan merusak bisnis dan orang -orang menikmati permainan. Namun, Gulzada menghormati larangan sementara ini.
Taliban tidak memberikan rincian penangguhan. Mereka hanya menyebutkan bahwa lebih banyak informasi akan diumumkan.
“Tidak banyak anak muda sekarang, begitu banyak yang datang ke sini setiap hari,” kata Gulzada.
“Mereka akan minum teh dan menantang teman -teman mereka untuk bermain catur,” katanya.
Sejak pemerintah hukum pada Agustus 2021, Taliban telah menetapkan banyak batasan, termasuk olahraga, terutama untuk wanita.
Tahun lalu, pihak berwenang Taliban melarang pertempuran seni bela diri karena dianggap terlalu keras dan bermasalah dari Syariah.
(Isa/ASR)