Site icon Pahami

Berita Tak Usah Kasih Anggaran di 2025


Jakarta, Pahami.id

Anggota Komisi II DPR dari Partai demokrat Rezka Oktoberia mengancam tidak akan menyetujui anggaran yang diminta KPU untuk tahun 2025.

Rezka menyoroti pemborosan yang dilakukan KPU dalam rapat di Komisi II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).


Jadi kalau ada pemborosan anggaran, buat apa ditambah anggaran 2025. Kalau perlu KPU tidak perlu kasih anggaran lagi, tidak ada lagi yang perlu dilakukan di 2025, semuanya. tahapan prosesnya sudah selesai,” kata Rezka dalam pertemuan tersebut.

Pada saat yang sama, ia juga menekankan realisasi anggaran sebesar Rp 278 miliar dalam evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2023 sarana dan prasarana sistem pemerintahan berbasis elektronik oleh KPU.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Ia mempertanyakan apakah anggaran tersebut termasuk Sirekap yang dinilai gagal dalam pelaksanaannya.

“Anggaran Rp 278 miliar itu besar sekali Pak. Apakah Sirekap ada di sini? Dan Sirekap bisa kita katakan tidak berhasil, hanya berhasil membuat PHP, menyampaikan data yang sangat berbeda,” ujarnya.

Belakangan, dia juga mengaku mendapat informasi terkait penggelapan biaya perjalanan dinas yang dilakukan KPU.

“Tercatat KPU tidak mengembalikan sisa surplus perjalanan dinas sebesar Rp10,57 miliar, belum dikembalikan ke kas negara. Jadi mohon penjelasannya nanti,” ujarnya.

Tak hanya itu, Rezka mengaku banyak masyarakat yang mengeluhkan tidak dibayarkannya gaji PPK dan PPS pada Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, situasi tersebut terjadi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

“Jadi situasi seperti ini dialami di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Anggaran 2023 tinggal satu bulan lagi, baru memasuki tahun 2024, sehingga untuk menuju penyalurannya harustinjauan,” dia berkata.

“Maka bisa dikatakan terlambat, karena hanya anggaran tahun 2024 dan harus dilakukan.-tinjauan“Dan sepengetahuan kami hanya satu-satunya di Kabupaten Banjar yang sudah dibayar,” imbuhnya.

Setelah itu, Rezka pun menanyakan situasi di Kabupaten Indramayu, apakah permasalahan tersebut juga terjadi di sana. Hasyim pun menjawab, Indramayu masih dalam proses peninjauan oleh BPKP.

(mnf/fra)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version