Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Tampaknya penuh dengan lelucon dan olok-olok saat menghibur Walikota New York Zohran Mamdani di Gedung Putih untuk pertama kalinya pada Jumat (23/11).
Faktanya, Trump sejauh ini paling vokal menentang kemenangan Mamdani dalam pemilihan walikota New York pada awal November. Trump bahkan mencatat wali kota Muslim pertama sebagai seorang Komunis.
Dalam video tersebut, Trump duduk di mejanya di Ruang Oval bersama beberapa wartawan Gedung Putih. Mamdani terlihat berdiri di samping Trump.
Saat keduanya berbicara kepada wartawan, salah satu wartawan bertanya kepada Mamdani: “Apakah Anda masih menganggap Presiden Trump adalah seorang fasis?”
Mamdani, yang hendak menjawab pertanyaan wartawan di samping Trump, berhenti ketika presiden AS menyela.
“Aku sedang membicarakan tentang-” Mamdani menyela.
“Tidak apa-apa Al Jazeera.
“Lebih mudah (mengatakan ya) daripada menjelaskannya, saya tidak keberatan,” tambah Trump sambil menepuk bahu Mamdani di sebelahnya.
Saatnya tiba ketika Trump mencoba memberikan nada yang lebih ramah terhadap Mamdani dibandingkan saat kampanye. Suasana di Oval Office juga bersahabat, hangat dan penuh hormat.
Keduanya juga saling memuji.
“Saya bertemu dengan orang yang sangat rasional,” kata Trump, Jumat (21/11), dikutip dari KBK.
Dia kemudian berkata, “Saya bertemu dengan seorang pria yang sangat ingin melihat New York hebat lagi.”
Trump juga menegaskan siap membantu Mamdani setelah ia sesumbar akan memotong anggaran daerah Kota New York karena tidak terima politisi Demokrat menang.
“Saya berharap bisa membantunya, bukan menyakitinya, bantuan yang besar, karena saya ingin New York City menjadi hebat,” kata Trump KBK.
Sebelum pertemuan, Trump dan Mamdani menunjukkan tanda-tanda permusuhan. Dalam pidato kemenangannya, Mamdani juga menabuh genderang perang melawan Trump.
Trump juga pernah menyebut Mamdani sebagai komunis gila. Dalam beberapa kebijakan, keduanya juga bertolak belakang.
Selain itu, Trump pernah sesumbar akan memotong dana federal untuk New York jika Mamdani menjadi walikota.
“Sebagai presiden, saya tidak ingin mengirimkan banyak uang untuk menutupi hal-hal buruk. Saya yakin Kota New York akan menjadi bencana ekonomi dan sosial jika Mamdani menang,” kata Trump pada awal November.
(RDS)

