Jakarta, Pahami.id —
Kapal induk CinaShandong, berlayar lebih dekat ke wilayah tersebut Filipina di wilayah utara saat hendak melakukan latihan militer di perairan Pasifik, Rabu (10/7).
Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Taiwan yang bersiaga tinggi menghadapi provokasi militer China menyusul meningkatnya ketegangan antara keduanya belakangan ini.
Taipei menduga pengerahan kapal dan pesawat Tiongkok tersebut dalam rangka latihan militer di Pasifik Barat.
Pemerintahan Presiden Lai Ching Te juga mendeteksi 36 pesawat militer Tiongkok termasuk pesawat pengebom berkemampuan nuklir J-16 dan H-6 mengikuti kapal induk ke selatan dan tenggara.
Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan negaranya terus memantau pergerakan kapal Shandong.
“Ia tidak melewati Selat Bashi,” kata Koo Reuters.
Selat Bashi adalah jalur air yang memisahkan Taiwan dari Filipina. Selat ini juga merupakan jalur umum bagi kapal induk dan jet tempur Tiongkok untuk menuju Pasifik.
“[Kapal induk dan pesawat tempur terus] melangkah lebih jauh ke selatan, melalui Selat Balintang, menuju Pasifik Barat,” kata Koo lagi.
Selat Balintang adalah jalur perairan antara Batanes di Filipina dan Kepulauan Babuyan.
Pengerahan kapal ini untuk pelatihan militer disebut-sebut telah membuat khawatir Angkatan Bersenjata Filipina.
Juru bicara militer Filipina Francel Margareth Padilla mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum dan norma internasional.
“Kami menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dan mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum dan norma internasional,” kata Padilla.
Jepang juga sebelumnya mendeteksi Shandong dengan pengawalan dua kapal perusak dan sebuah fregat sekitar 500 km dari Kepulauan Okinawa.
Dua kapal Angkatan Laut Jepang bergegas mengamati mereka. Bangsa Sakura kemudian membalasnya dengan meluncurkan jet tempur.
Kementerian Pertahanan Tiongkok belum mengomentari pengerahan kapal dan jet tempur tersebut.
Sumber keamanan yang mengetahui latihan militer China mengatakan mereka biasanya mengadakan latihan di musim panas karena cuaca dianggap bagus.
Namun, ia mencatat bahwa ada peningkatan yang “luar biasa” dalam gerakan ini akhir-akhir ini.
“Situasi keamanan di sekitar Taiwan mengkhawatirkan,” katanya.
Filipina dan Tiongkok saat ini sedang terlibat perselisihan mengenai sengketa Second Thomas Shoal di Laut Cina Selatan (SCS).
Kedua negara juga membuat versi peta mereka sendiri yang mencakup wilayah yang tumpang tindih di LCS.
LCS juga terus memanas akibat perselisihan antara China dan Taiwan. Pulau ini bertekad untuk merdeka dari Negeri Tirai Bambu.
Namun, Tiongkok menegaskan akan membela Taiwan dengan cara apa pun yang diperlukan dengan menggunakan kekerasan.
(isa/rds)