Site icon Pahami

Berita SYL Akui Ajak Pejabat Kementan Umrah Agar Lebih Dekat dengan Tuhan


Jakarta, Pahami.id

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap para pejabat di kementeriannya bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan menunaikan umrah.

Hal itu disampaikan SYL saat diminta majelis hakim menanggapi keterangan saksi yang dihadirkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (27/5).

“Kalau umrah yang dijelaskan tadi, semoga petugas saya dekat dengan Allah. Pengorbanan memang. membagikan Islam dan lain-lain,” kata SYL.


“Bahkan Kementerian Pertanian memberikan dukungan kepada gereja-gereja. Mohon maaf Yang Mulia, saya harus mengatakan ini,” imbuhnya.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Sementara itu, kata SYL, perjalanan dinasnya berkaitan dengan pangan masyarakat Indonesia. Menurut dia, seluruh perjalanan dinasnya sudah disepakati dalam rapat kabinet.

“Tentunya apa yang dilakukan, khususnya perjalanan dinas, sudah disepakati di kabinet oleh seluruh menteri untuk menggunakan diskresi jika memang benar untuk kepentingan rakyat,” jelas SYL.

Hakim pun memotong penjelasan SYL. Hakim meminta SYL menjelaskan sumber uang yang digunakan untuk perjalanan dinas saat diperiksa sebagai terdakwa di persidangan.

“Yang utama adalah membagikanmembagikan Ya, dan pertanyaan berikutnya apakah perjalanan Anda ke luar negeri itu semua untuk kepentingan nasional, bukan? Masalahnya adalah membagikanUang membagikan “Itu yang saya katakan eselon,” kata hakim.

SYL mengatakan keadaan dan kondisi perekonomian Indonesia juga menjadi penyebabnya. Menurutnya, saat itu perekonomian nasional sedang terancam.

Namun perekonomian Kementerian Pertanian mampu tumbuh 18,2 persen dalam tiga tahun. Sementara kementerian lainnya berada pada tahap penurunan.

Itu yang ingin saya jelaskan Yang Mulia, sebenarnya karena ada suasana dan situasi di Indonesia yang tidak seperti yang kita rasakan saat ini. Suasana mencekam, perekonomian terancam, kata SYL.

Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) mengungkapkan, SYL menggunakan dana umroh sebesar Rp 1,8 miliar dan kurban sebesar Rp 1,6 miliar.
Uang tersebut berasal dari Kepala Sekretariat (Setjen) Kementerian Pertanian dan Badan Pengembangan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

SYL juga menggunakan Rp 16,6 miliar untuk acara keagamaan, operasional kementerian dan pengeluaran lainnya yang tidak termasuk dalam kategori yang ada.

Uang tersebut diduga hasil pungutan liar dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Ditjen Perkebunan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan, Balitbangtan, Badan Pengembangan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jaminan Pangan. Badan, dan Barantan.

SYL diadili atas dugaan pemerasan hingga Rp44,5 miliar dan suap sebesar Rp40,6 miliar pada periode 2020-2023.

Kejahatan ini dilakukan SYL bersama dua terdakwa lainnya yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Muhammad Hatta.

SYL juga dituntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Kasus ini masih dalam penyelidikan.

(lna/tsa)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version