Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Suriah mengutuk keras dugaan penyerangan tersebut ISIS di Palmyra yang menewaskan dua tentara dan seorang warga Amerika Serikat pada Sabtu (13/12).
“Suriah mengutuk keras serangan teroris yang menargetkan patroli gabungan anti-terorisme Suriah-AS di dekat Palmyra,” kata Menteri Luar Negeri Asaad Hassan Al Shaibani dalam postingan X, seperti dikutip dari Kantor Berita Suriah Di sana.
Al Shaibani juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan mendoakan korban luka segera pulih.
Selain menewaskan tiga orang, serangan tersebut juga melukai tiga tentara AS. Ketiga prajurit tersebut kini dalam kondisi baik.
“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat Amerika Serikat, dan kami berharap kesembuhan bagi mereka yang terluka,” kata Al Shaibani dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Sabtu, sebuah serangan terjadi di kota Palmyra di pedesaan Homs ketika pasukan keamanan Suriah dan AS melakukan patroli bersama di daerah tersebut.
Sana melaporkan bahwa seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah pasukan tersebut, menewaskan dua tentara AS dan seorang penerjemah. Tiga tentara AS dan dua personel keamanan Suriah juga terluka.
Presiden AS Donald Trump berjanji akan membalas serangan yang menewaskan warganya.
“Ini adalah serangan ISIS di AS dan Suriah, di wilayah yang sangat berbahaya di Suriah, yang tidak sepenuhnya mereka kendalikan.
Ini merupakan serangan pertama terhadap Amerika Serikat sejak Al Sharaa menggulingkan rezim Bashar Al Assad di Suriah akhir tahun lalu.
Menurut seorang pejabat Pentagon yang berbicara kepada AFP tanpa menyebut nama, serangan itu “terjadi di wilayah yang tidak dikendalikan oleh presiden Suriah.”
ISIS merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014 selama Perang Saudara Suriah, sebelum dikalahkan di negara tersebut lima tahun kemudian.
Namun para pejuangnya tetap mempertahankan kehadirannya, terutama di daerah gurun pasir.
Sementara itu, pasukan AS ditempatkan di wilayah Kurdi di timur laut Suriah serta di Al Tanf dekat perbatasan dengan Yordania.
(BLQ/RDS)

