Site icon Pahami

Berita Suami BCL Hadiri Pemeriksaan Terkait Dugaan Penggelapan Rp6,9 Miliar


Jakarta, Pahami.id

Suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) Tiko Aryawardhana disebut telah memenuhi panggilan terkait kasus dugaan penggelapan dana Rp 6,9 miliar Polres Metro Jakarta SelatanKamis (11/7) hari ini.

Pak Tiko hadir. Pak Tiko tiba tepat pukul 10.00 WIB, kata kuasa hukum Tiko, Irfan Aghasar saat dikonfirmasi.

Irfan juga mengatakan, proses penyidikan terhadap kliennya terkait kasus dugaan penggelapan masih terus berjalan.


“Investigasi sedang berlangsung,” katanya.

Kehadiran Tiko juga dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Kata dia, saat ini pemeriksaan terhadap Tiko sedang berlangsung.

Saat ini pemeriksaan terhadap oknum terkait masih terus berjalan, ujarnya.

Tiko, suami BCL, dilaporkan mantan istrinya, AW, ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan penggelapan senilai Rp 6,9 miliar.

Pemberitaan bermula saat jurnalis tersebut mendirikan perusahaan PT Arjuna Advaya Sanjana yang bergerak di bidang makanan dan minuman bersama Tiko pada Maret 2015.

Di perseroan, AW menjabat sebagai komisaris dan Tiko sebagai direktur. Saat berdirinya perusahaan, pelapor menyetor dana sebesar Rp 2 miliar.

“Saat PT Arjuna Advaya Sanjana didirikan, wartawan menyetor modal sebesar Rp 2.000.000.000 yang dimasukkan ke dalam deposito berjangka,” kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (4/6).

“Selanjutnya titipan dijaminkan di Bank Danamon KCP Panglima Polim. Hingga akhirnya restoran tersebut beroperasi hingga Juli 2019,” imbuhnya.

Dua tahun kemudian, tepatnya Juni 2021, seorang jurnalis yang menceraikan Tiko menemukan dokumen laporan keuangan 2017.

Namun saat pelapor mencocokkannya dengan data laporan keuangan restoran, ternyata ada selisih Rp140.000.000,-, kata Ade Ary.

Selanjutnya, pelapor memeriksa tiga rekening atas nama perusahaan dan menemukan beberapa kejanggalan transaksi.

Kini, laporan tersebut sudah dibawa ke tahap penyidikan. Hal itu berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan penyidik ​​Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan.

(des/fr)


Exit mobile version