Site icon Pahami

Berita Spesifikasi Rudal Burevestnik Rusia yang Diklaim ‘Terkuat’ di Dunia

Berita Spesifikasi Rudal Burevestnik Rusia yang Diklaim ‘Terkuat’ di Dunia


Jakarta, Pahami.id

Rusia Dikatakan telah berhasil menguji rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik, yang dikatakan memiliki kemampuan “mengerikan”.

Burevestnik memiliki daya jelajah hingga 14.000 km. Jarak tersebut dua kali lebih jauh dibandingkan jarak udara Moskow ke Washington yang hanya sekitar 7.000 hingga 8.000 km.


Presiden Rusia Vladimir Putin memantau tes tersebut melalui konferensi video yang diadakan selama akhir pekan.

“Ini adalah senjata unik yang tidak dimiliki orang lain di dunia,” kata Putin dalam rilis resmi Kremlin, Minggu (26/10).

Rusia kerap melakukan uji coba rudal untuk menunjukkan kekuatannya dan memperingatkan musuh-musuhnya memiliki senjata canggih.

Spesifikasi rudal balistik Burevestnik

Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov mengatakan rudal tersebut dapat menempuh jarak hingga 14.000 kilometer dan bertahan di udara selama sekitar 15 jam selama pengujian.

“Selama pengujian, senjata tersebut menunjukkan kemampuan pertahanan anti-rudal dan anti-pesawat,” kata Gerasimov CNN.

Namun, jurnal militer Rusia, yang dikutip dalam Laporan Pusat Udara dan Luar Angkasa (IISS) Angkatan Udara AS, mengklaim rudal tersebut memiliki jangkauan 10.000 hingga 20.000 km.

“Ada kemungkinan rudal tersebut berada di Rusia dan masih mencapai sasaran di benua Amerika Serikat,” demikian dikutip laporan tersebut. BBC.

Jurnal tersebut juga menulis bahwa rudal tersebut dapat terbang serendah 50 hingga 100 meter di atas permukaan tanah dan membuat Burevestnik sulit untuk dicegat.

Rudal Burevestnik telah menjadi bahan perdebatan dan kekhawatiran negara-negara Barat sejak pertama kali dikembangkan.

Saat pertama kali diperkenalkan, rudal tersebut dikatakan memiliki jangkauan yang tidak terbatas dan akan sulit dideteksi oleh sistem pertahanan rudal.

Badan intelijen Inggris juga mengatakan Burevestnik mampu menyerang dari arah yang tidak terduga.

Sementara itu, sebuah laporan oleh Pusat Intelijen Udara dan Luar Angkasa Angkatan Udara AS menyimpulkan bahwa rudal tersebut memberi Rusia “senjata unik dengan berbagai kemampuan antarbenua.”

(ISA/DNA)


Exit mobile version