Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
tentara Israel mengintensifkan serangan terhadap kelompok milisi Hizbullah di dalam Libanon pada Jumat (27/9) waktu setempat.
Serangan itu dilakukan saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berada di Amerika Serikat untuk memberikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB.
Menurut laporan televisi Hizbullah, serangan terbaru Israel bertujuan untuk membunuh pemimpin Hassan Nasrallah. Namun, mereka memastikan Nasrallah aman.
Berikut situasi perang Israel vs Hizbullah.
Israel menyerang markas Hizbullah
Tentara Israel melancarkan serangan terbarunya dengan sasaran markas Hizbullah di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, pada Jumat (27/9) waktu setempat. Serangan itu mengguncang Beirut dan menimbulkan kepulan asap tebal.
Kantor berita Axios mengutip sumber Israel yang mengatakan pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menjadi sasaran serangan itu. Namun Hizbullah mengklaim Nasrallah aman.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa Nasrallah masih hidup. Kantor berita Iran Tsanim juga melaporkan bahwa Nasrallah selamat dari serangan itu.
Televisi Hizbullah al-Manar melaporkan empat bangunan hancur dan banyak korban jiwa dalam beberapa serangan.
Sementara itu, militer Israel mengaku telah melakukan serangan yang ditargetkan terhadap markas besar Hizbullah, yang dikatakannya “tertanam di bawah sebuah bangunan tempat tinggal di jantung Dahiyeh di Beirut”.
Hizbullah menembakkan roket ke Israel utara
Hizbullah melancarkan serangan balik yang menyasar kota Safed di Israel utara pada Jumat (27/9). Ini merupakan serangan pertama sejak Israel menyerang markas Hizbullah di Beirut selatan.
Dalam interogasinya, kelompok tersebut mengaku melancarkan serangan roket ke Safed untuk membela Lebanon dan rakyatnya.
Serangan itu dikonfirmasi oleh Israel, yang mengatakan serangan langsung roket Hizbullah menghantam sebuah rumah dan mobil di Safed. Israel mengaku tidak terluka, namun terjadi kerusakan properti yang signifikan.
“Serangan langsung dari roket Hizbullah telah diidentifikasi di Safed. Petugas polisi dan unit penjinak bom berupaya mengisolasi lokasi yang terkena dampak,” kata Israel dalam sebuah pernyataan.
Hamas mengutuk serangan Israel
Kelompok Hamas di Gaza juga mengecam peningkatan serangan Israel di Beirut.
“Kami mengutuk keras agresi dan eskalasi Zionis yang brutal dan terus menerus terhadap saudara-saudara kami di Lebanon melalui serangan udara yang biadab,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Serangan Israel ke Lebanon menyasar kawasan sipil padat penduduk di Lebanon. Rentetan ledakan tersebut disebut-sebut merupakan yang paling dahsyat yang pernah terjadi di Beirut dalam setahun terakhir.
Iran menyebut serangan Israel itu biadab
Kedutaan Besar Iran di Lebanon telah angkat bicara mengenai serangan besar-besaran Israel di Lebanon, yang menargetkan markas besar kelompok milisi Hizbullah untuk menargetkan pemimpin Hassan Nasrallah.
Dalam tweet di
Seperti dilansir Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan itu merupakan kejahatan perang yang harus dipertanggungjawabkan oleh Israel dan Amerika Serikat.
“Serangan biadab ini, yang dilakukan dengan bom yang disumbangkan oleh rezim AS kepada rezim Zionis, merupakan kejahatan perang yang jelas dan tidak dapat disangkal,” kata Kanaani.
Oleh karena itu, rezim AS juga berkolusi dengan rezim Zionis dan harus bertanggung jawab, ujarnya.
(Dna)