Site icon Pahami

Berita Siswi SD di Medan Diduga Bunuh Ibu Kandung Ditempatkan di Rumah Aman

Berita Siswi SD di Medan Diduga Bunuh Ibu Kandung Ditempatkan di Rumah Aman


Medan, Pahami.id

Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh satu orang anak sekolah Anak berusia 12 tahun bersekolah di Sekolah Dasar (SD) bersama ibu kandungnya di rumah mereka di Kecamatan tersebut Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, hingga saat ini proses penyidikan masih berjalan dengan melibatkan berbagai pendamping yang berkompeten dalam menangani anak.

Sabar, masih proses. Pendampingnya masih banyak, di rumah aman (ditempatkan), kata AKBP Bayu Putro Wijayanto kepada CNNIndonesia.comRabu (17/12).


Namun AKBP Bayu belum mau merinci perkembangan kasus tersebut karena masih dalam tahap pencarian fakta. Dia memastikan kasus ini ditangani secara hati-hati karena terduga pelaku masih di bawah umur.

“Kami akan datang nanti memperbarui “Baiklah, kami ingin menyelesaikan ini,” jelasnya.

AKBP Bayu mengatakan, pada awal penanganan kasus tersebut, polisi melibatkan pendamping profesional untuk memastikan kondisi dan hak anak terlindungi sepanjang proses hukum.

“Ada teman-teman. Kami selalu libatkan teman-teman yang berkompeten dengan anak-anak,” ujarnya.

Soal jumlah saksi yang diperiksa, AKBP Bayu belum siap membeberkannya. Dia menegaskan, polisi harus berhati-hati agar tidak salah menyimpulkan fakta yang ada.

“Jumlah saksinya nanti. Penyidikannya butuh waktu. Pelan-pelan,” ujarnya.

Sementara hasil autopsi korban belum diumumkan ke publik. Menurut AKBP Bayu, seluruh rangkaian penyidikan masih berjalan dan akan disampaikan setelah semuanya jelas dan lengkap.

“Hasil otopsinya nanti. Saya di sini, sabar,” ujarnya.

Diketahui, siswi berusia 12 tahun berinisial A diduga menikam FS yang tak lain ibu kandungnya hingga tewas di rumahnya di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.

Kepala Lingkungan Hidup V Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Tono mengatakan, kejadian tragis itu terjadi pada Rabu (10/12). Katanya, informasi tersebut mulai ia dapatkan pada pagi hari setelah salat Subuh.

Pelaku adalah anaknya sendiri, berusia 12 tahun. Saya mendapat informasi sekitar setelah subuh, kata Tono, Kamis (11/12).

Menurut Tono, kejadian bermula saat korban sedang tidur bersama kedua putrinya di kamar lantai satu. Sedangkan suaminya berada di lantai dua.

“Terus anak sulung tiba-tiba berteriak memanggil ayahnya. Setelah itu sang ayah turun ke lantai satu dan ternyata istrinya tergeletak di genangan darah,” ujarnya.

Kemudian ayahnya memanggil ambulans. Saat dicek, korban sudah meninggal. Kemudian anggota Polsek Medan Sunggal datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Ayahnya menelpon ambulans, ternyata istrinya sudah meninggal. Lalu dia meminta bantuan saya untuk memanggil polisi. Tak lama kemudian, polisi datang untuk menyelidiki tempat kejadian, jelasnya.

Tono menuturkan, dari pengakuan suami korban, sehari sebelumnya korban sempat memarahi putra sulungnya. Kejadian ini diduga menyinggung perasaan A.

“Dari keterangan bapaknya, korban ini pernah memarahi anak pertamanya. Jadi mungkin adiknya tersinggung. Suaminya menangis, tidak bisa bicara banyak,” kata Tono.

Ia menambahkan, Tim Inafis Polrestabes Medan juga sudah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Jenazah korban dipindahkan ke RS Bhayangkara Medan pada pukul 08.15 WIB untuk dilakukan autopsi.

“Saat saya masuk ke rumahnya, korban sudah berlumuran darah. Jadi saya belum tahu ada luka tusuk berapa. Anaknya juga dibawa ke kantor polisi,” jelasnya.

(fnr/dal)


Exit mobile version