Site icon Pahami

Berita Singapura-Malaysia Desak Hak Veto AS Cs di PBB Dicabut

Berita Singapura-Malaysia Desak Hak Veto AS Cs di PBB Dicabut


Jakarta, Pahami.id

Dua negara tetangga Republik Indonesia, Singapura dan Malaysia, kompatibel untuk mendesak PBB (PBB) untuk membatasi penggunaannya memveto Lima anggota tetap (P5) Dewan Keamanan PBB (PBB).

Ketika dia memberikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York, Singapura dan Malaysia menyerukan reformasi agar PBB menjadi lebih inklusif.


Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan hak -hak veto telah digunakan dengan meningkatnya frekuensi di tengah -tengah konflik yang meluas.

“Perbaikan, dan jika saya dapat menambahkan, penggunaan veto ‘sinis’ oleh P5 (lima negara anggota tetap PBB), harus terbatas,” kata Vivian dalam pidatonya pada hari Minggu (9/28).

“Karena dunia telah berubah secara drastis dalam 80 tahun terakhir, PBB juga jelas perlu diperbarui untuk memenuhi tujuannya di masa depan. Kita membutuhkan PBB yang lebih representatif dan inklusif, yang mencerminkan kenyataan terbaru,” tambahnya, lapornya Saluran NewsAsia.

Demikian pula, Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan di Sesi Umum PBB juga mengatakan ada kebutuhan untuk membatasi, jika tidak dibatalkan, hak veto.

“Kita harus menantangnya setiap saat (veto) digunakan, terutama dalam kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Hasan Bernama.

“Kita harus mempertanyakan dan menantang veto, kita harus melepaskan Dewan Keamanan PBB dari kelumpuhan yang memalukan ini,” katanya.

Dia juga mendesak PBB untuk terus menuntut akuntabilitas dari anggota tetap United NK.

Lima anggota tetap PBB termasuk Cina, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Hak veto memungkinkan salah satu negara ini untuk memblokir resolusi apa pun, terlepas dari seberapa banyak dukungan yang diberikan oleh anggota dewan lainnya.

Pada awal September, untuk keenam kalinya, AS memiliki desain resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan pelepasan tebusan segera. AS berpendapat bahwa resolusi itu gagal mengutuk Hamas atau mengakui hak Israel untuk membela diri.

Selain itu, dari lima anggota PBB, hanya Amerika Serikat yang tidak mengakui negara Palestina.

(DNA)


Exit mobile version