Site icon Pahami

Berita Sidang Hasto Ricuh, Simpatisan dan Polisi Saling Dorong


Jakarta, Pahami.id

Kekacauan terjadi selama persidangan kasus korupsi manajemen kaki Aaron dari Misa saya dan investigasi dengan Sekretaris PDIP -General Hasto KristiyantoDi Pengadilan Korupsi Jakarta Tengah pada hari Kamis (24/4).

Pemantauan Cnnindonesia.com Di tempat kejadian, kerusuhan dimulai setelah hakim menolak persidangan dan Hasto melakukan wawancara dengan kru surat kabar.

Kemudian, sekitar 12:20 dengan beberapa simpati Hasto mengenakan tim seragam tim seragam yang menunjuk beberapa orang yang dituduh menyerang dalam persidangan.


Massa simpatis Hasto kemudian mencoba mengelilingi sosok yang dituduh sebagai penyusup dalam persidangan. Mereka berteriak penyusup dan melemparkan botol.

Kemudian, polisi mengamankan sebuah pesta yang dituduh sebagai penyusup mengenakan gaun putih dari amukan simpatik Hasto.

Dapat juga dilihat bahwa beberapa simpati Hasto telah mengikuti sosok yang dituduh sebagai penyusup ketika diamankan oleh polisi.

“Tolong kondusif! Tolong kondusif!” Banding ke salah satu petugas polisi di lokasi.

Kemudian, polisi meminta semua simpati Hasto untuk meninggalkan halaman pengadilan untuk meringankan situasi.

Untuk persidangan ada dua pengunjuk rasa yang bersatu di hadapan Pengadilan Korupsi. Kedua massa adalah pendukung massa KPK dan massa simpatik Hasto.

Dalam hal ini, Hasto telah diadili pada kasus investigasi yang diduga sehubungan dengan penanganan kasus Maskiku sebagai kandidat hukum PDIP.

Hasto dikatakan telah mencegah KPK menangkap maspin maspin maspin saya sejak tahun 2020. Selain itu, Hasto juga dituduh menyuap mantan Komisaris KPU dari RP600 juta RP600 juta.

Suap itu diberikan kepada wahyu yang telah menjadi kader PDIP untuk mempertahankan penentuan anggota Aaron Paw 2019-2024.

Hasto didakwa dengan suap dengan orang -orang tepercaya, Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri kemudian.

Donny sekarang dinobatkan sebagai tersangka tetapi belum diproses, jadi Bahri yang saudaranya telah dihukum dan cermin saya masih menjadi pengungsi.

(MAb/wis)


Exit mobile version