Jakarta, Pahami.id —
tentara Ukraina menjadi tentara asing pertama yang memasuki wilayah tersebut Rusia sejak Perang Dunia Kedua setelah melancarkan serangan balik di beberapa wilayah di perbatasan Negara Beruang Merah.
Beberapa media Barat seperti CNN dan lembaga penyiaran publik Amerika Serikat, PBSmelaporkan bahwa invasi mendadak pasukan Ukraina sejak awal Agustus merupakan serangan lintas wilayah terbesar yang dihadapi Rusia sejak menginvasi tetangganya pada Februari 2022.
“Ini adalah serangan lintas batas terbesar sejak invasi besar-besaran Rusia dan kehadiran militer asing terbesar pertama di Rusia sejak Perang Dunia II,” kata laporan itu. PBS.org pada Rabu (14/8).
Sementara itu, CNN juga menyebut serangan balik Ukraina menimbulkan rasa malu yang besar bagi Rusia dan mengubah dinamika perang dengan Kyiv.
“Ini juga menandai pertama kalinya pasukan asing memasuki wilayah Rusia sejak Perang Dunia II,” kata laporan itu CNN.
AS dan Rusia sendiri dikejutkan dengan serangan balik Ukraina ke Negara Beruang Merah sejak awal Agustus lalu.
Ukraina telah berhasil mengerahkan ribuan tentara yang dilengkapi puluhan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan tempur lainnya ke beberapa wilayah di perbatasan Rusia, khususnya Wilayah Kursk.
Penjabat Gubernur Kursk, Aleksei Smirnov, mengakui 28 kota dan desa di wilayah tersebut sudah berada di bawah kendali Ukraina.
Pada Selasa (13/8), Presiden Volodymyr Zelensky bahkan mengklaim pasukannya telah menguasai 74 pemukiman di Kursk Rusia, sekitar 50-170 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Pada Kamis (15/8), Zelensky mengatakan pasukan Ukraina juga telah menduduki kota Sudzha, 105 kilometer barat daya Kursk.
Panglima militer Ukraina Oleksandr Syrskyi mengatakan tentara Ukraina telah mendorong sejauh 35 kilometer ke wilayah Rusia sejak menduduki Kursk.
Syrskyi juga mengatakan, pasukan Rusia telah merebut wilayah seluas 1.150 kilometer persegi dan 82 pemukiman sejak serangan balik mereka.
Dikutip CNNSyrskyi bahkan mengatakan bahwa Ukraina telah mendirikan kantor komandan militer di Sudzha “untuk menjaga hukum dan ketertiban serta memenuhi kebutuhan prioritas penduduk di wilayah yang dikuasainya.”
Sudzha terletak di sebelah terminal gas Rusia, titik utama pasokan gas dari Rusia, melalui Ukraina, ke Eropa. Hal ini memicu spekulasi bahwa salah satu tujuan Kyiv adalah membatasi sumber pendanaan yang menguntungkan bagi Moskow.
Serangan darat Ukraina telah memaksa puluhan ribu warga Rusia meninggalkan rumah mereka dan menempatkan Rusia dalam posisi sulit ketika negara itu berjuang mengusir pasukan Kyiv.
Pada hari Rabu pekan ini, drone Ukraina menargetkan empat bandara Rusia dalam serangan balik terbesar hingga saat ini.
(rds)