Site icon Pahami

Berita Serangan Udara Israel Targetkan Hizbullah di Lebanon, 5 Orang Tewas


Jakarta, Pahami.id

Israel melancarkan serangan udara di Beirut, Lebanon, dan menargetkan para pemimpin Hizbullah. Akibat penyerangan tersebut, lima orang dilaporkan tewas.

Serangan itu terjadi di provinsi selatan Beirut, daerah padat penduduk di bawah komando Hizbullah. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, lima orang tewas dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi pada Minggu (23/11).


Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa ini adalah serangan terbaru yang menargetkan sasaran di Lebanon. Sebelumnya, Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata selama satu tahun.

“Beberapa saat lalu, di tengah kota Beirut, IDF menyerang kepala staf Hizbullah, yang memimpin pembangunan dan persenjataan kembali organisasi teroris tersebut,” kata Kantor Perdana Menteri dalam pernyataannya, Minggu (23/11), dilansir AFP.

“Israel bertekad bertindak untuk mencapai tujuannya di mana pun dan kapan pun,” kata pernyataan itu.

Laporan AFP mengungkapkan bahwa serangan itu menghancurkan lantai tiga dan empat gedung sembilan lantai itu. Ambulans langsung disiagakan ke lokasi dan tim penyelamat melakukan pengecekan unit apartemen tersebut.

Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), tiga rudal ditembakkan ke sebuah bangunan di kawasan Haret Hreik. Rudal tersebut merusak beberapa kendaraan dan bangunan di sekitarnya.

Serangan hari Minggu ini adalah yang pertama di Beirut selatan sejak 5 Juni, ketika Israel menyerang pabrik drone Hizbullah. Serangan itu terjadi setelah serangan sebelumnya di kota selatan Aita al-Shaab, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hizbullah melemah setelah pertempuran dengan Israel, yang dimulai ketika kelompok tersebut mendukung sekutunya Hamas di Gaza pada Oktober 2023 dengan bentrokan lintas batas yang meningkat menjadi perang dua bulan penuh.

Lebanon sejak itu mendapat tekanan dari Israel dan Amerika Serikat untuk melucuti senjata Hizbullah. Namun kelompok tersebut menolak permintaan tersebut.

Netanyahu mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa Israel akan melakukan “apa pun” untuk menghentikan Hizbullah mendapatkan kembali kekuasaan di Lebanon.

(DMI/DMI)


Exit mobile version