Site icon Pahami

Berita Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Keamanan Global Imbas Gempuran di Gaza


Jakarta, Pahami.id

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan potensi tatanan sipil untuk “segera runtuh sepenuhnya di Gaza” menyusul serangan militer yang terus berlanjut di sana sejak 7 Oktober.

Peringatan langka tersebut disampaikan Guterres dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/12), seperti dilansir AFP.


Surat tersebut mengacu pada Pasal 99 Piagam PBB yang menyatakan “Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan segala hal yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

“Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF), dan tanpa perlindungan atau kebutuhan penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena situasi yang menyedihkan ini,” tulis Guterres.

“Jadi bantuan kemanusiaan terbatas tidak mungkin dilakukan,” katanya.

Dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, Guterres juga menekankan potensi situasi kemanusiaan di tengah serangan militer Israel ke Gaza dengan cepat memburuk menjadi bencana bagi rakyat Palestina secara keseluruhan.

[Gambas:Video CNN]

“Situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk evakuasi massal ke negara-negara tetangga,” kata Guterres.

Guterres, yang menjabat sejak 2017, juga mendesak anggota Dewan Keamanan untuk mendesak upaya mencegah bencana kemanusiaan, menekankan bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza sedang runtuh dan tidak ada perlindungan efektif terhadap warga sipil.

“Situasi saat ini membuat operasi kemanusiaan yang berarti tidak mungkin dilakukan,” kata surat itu, seraya menambahkan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

Serangan militer Israel dimulai setelah kelompok Hamas melancarkan serangan mematikan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan darat dan udara yang brutal di Gaza, menewaskan lebih dari 16.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

“Situasi ini mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan,” kata Guterres.

“Dengan gencatan senjata kemanusiaan, cara hidup dapat dipulihkan, dan bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan dengan aman dan tepat waktu ke seluruh Jalur Gaza.”

“Komunitas internasional mempunyai tanggung jawab untuk menggunakan seluruh pengaruhnya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengakhiri krisis ini,” katanya.

Pada pertengahan November 2023, setelah empat rancangan undang-undang ditolak, DK PBB yang terpecah menyerukan “jeda kemanusiaan yang berkepanjangan” di Jalur Gaza, yang merupakan pertama kalinya mereka berbicara tentang konflik berdarah tersebut.

Menurut sumber diplomatik, anggota Dewan Keamanan sedang mengerjakan rancangan resolusi baru yang berfokus pada bantuan kemanusiaan.

Namun Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan resolusi Dewan Keamanan tidak akan berguna pada saat ini.

“Banyak upaya baik untuk memperbaiki situasi telah dilakukan di kawasan ini, dan kita perlu melanjutkannya.”

(AFP/Kris)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version