Site icon Pahami

Berita Sekjen KAJ Beber Obrolan dengan Kardinal Suharyo Sebelum Conclave


Jakarta, Pahami.id

Sekretaris Jakarta -Jenderal Keuskupan Umum (KAJ) Adi Prasojo mengungkapkan percakapan di hadapan Kardinal Ignatius Suharyo diikuti Iblis Dimulai hari ini, Rabu (7/5).

Adi juga menemani Kardinal Suharyo ke Vatikan. Kardinal dari Indonesia ini memenuhi persyaratan usia di bawah 80 untuk menjadi elektronik dalam pemilihan Paus Baru.


Dia bertemu dan akhirnya berbicara dengan Kardinal Suharyo sebelum akhir Selasa.

“Obrolan kami, ‘Aduh saat kami pulang ke rumah, sebaliknya, kami ingin terburu -buru pulang,'” seperti Adi ketika dia tertawa saat dihubungi Cnnindonesia.com pada hari Rabu.

Selama konsentrasi, elektronor kardinal ditempatkan di ruang terpisah tanpa alat komunikasi untuk mencegah intervensi eksternal.

Mereka juga bersumpah untuk menjaga kerahasiaan selama proses konsentrasi.

Tetapi sebelum pemilihan paus yang baru dimulai, Vatikan mengadakan pra-konlaf. Di acara tersebut, Kardinal berkumpul di pagi dan sore hari untuk membahas arah Gereja Katolik di masa depan dan profil paus baru.

“Jika Kardinal Suharyo mengatakan, Kardinal memberikan pendapat dari berbagai perspektif dan poin ilmiah. Juga dari berbagai perspektif linguistik,” kata Adi.

Ada Cardinals yang mewakili bagian bahasa Inggris, para Kardinal yang mewakili orang -orang yang berpura -pura Spanyol, kepada perwakilan Prancis, Jerman, Italia.

“Tetapi kurang lebih memberi tahu kami harapan Kardinal bahwa paus baru benar -benar membawa gereja lebih relevan dan signifikan di tengah dunia saat ini,” tambah Adi.

Artinya, lanjutnya, Gereja Katolik membutuhkan paus dengan sikap terbuka seperti Paus Francis.

Waktu Francis berfokus pada masalah perdamaian, membuat gereja -gereja yang inklusif, dan memperhatikan kelompok -kelompok miskin dan terpinggirkan.

“Jadi kita bisa menebak jenis papa apa, bukan dari konservatif atau tradisionalis,” kata Adi.

Kali ini konklaf dihadiri oleh 133 elektronik kardinal dan banyak negara atau negara selatan negara -negara berkembang.

Serangkaian nama yang diprediksi paus telah muncul termasuk Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Pietro Parolin Kardinal Italia.

Namun, itu tidak mengesampingkan kemungkinan nama -nama lain yang tidak beredar di antara orang -orang yang sebenarnya dipilih sebagai pemimpin Gereja Katolik.

(Yesus/BAC)


Exit mobile version