Site icon Pahami

Berita Saudi Tolak Hubungan Diplomatik dengan Israel sampai Palestina Merdeka


Jakarta, Pahami.id

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MbS) mengatakan pemerintah tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel ke negara tersebut Palestina terbentuk.

“Kami menegaskan kembali penolakan dan kecaman keras pemerintah atas kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina,” kata MbS dalam sesi pembukaan penasehat Dewan Syura, Rabu (18/9), dikutip dari AFP.


“Pemerintah tidak akan menghentikan upayanya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menekankan bahwa pemerintah tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa negara Palestina,” tambahnya.

Sebelumnya dalam kolom yang ditulis reporter senior hubungan luar negeri Politico, Nahal Toosi, MbS dilaporkan mengatakan dia berisiko dibunuh jika dia menyetujui upaya normalisasi hubungan dengan Israel.


MbS disebut-sebut telah menyampaikan kekhawatirannya kepada beberapa pejabat Kongres AS.

Toosi mengungkapkan, MbS merasa akan membahayakan nyawanya sendiri jika tetap melanjutkan kesepakatan besar dengan AS dan Israel, terutama terkait normalisasi hubungan Saudi-Israel.

Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara perundingan mengenai kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Keputusan ini diumumkan di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Kementerian Kesehatan Palestina merilis dokumen setebal 649 halaman yang berisi daftar korban tewas dan terluka akibat invasi Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Dokumen yang dirilis pada Minggu (15/9) merinci nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identitas setiap warga Palestina yang menjadi korban genosida Israel.

Invasi Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut. Baru-baru ini, tentara Zionis bahkan menyerang Al Mawasi, kawasan kamp pengungsi Palestina yang sebelumnya diklaim sebagai zona aman oleh Israel.

Sejak melancarkan invasi pada Oktober lalu, tentara Israel terus menyerang fasilitas umum termasuk kamp pengungsi. Militer mengklaim kelompok milisi Hamas bersembunyi dan beroperasi di sana.

Hingga saat ini, total 41.226 warga Palestina tewas akibat invasi tersebut.

(AFP/fra)



Exit mobile version