Jakarta, Pahami.id –
Wakil Presiden Filipina dan putrinya Rodrigo DuterteSara Duterte, mengatakan dia sedang mencoba untuk melakukan persidangan ayah di Pengadilan Kriminal Internasional/ICC) dapat ditunda.
Sara mengatakan dia telah meluncurkan upaya terakhir untuk menemukan penundaan dalam sesi Duterte, di mana dia akan menghadapi tuduhan kriminal terhadap kemanusiaan.
“Kami berdoa dan berharap pengadilan akan memberikan permintaan kami,” kata Sara, seperti dikutip oleh AFP.
Dia mengatakan penundaan itu dimaksudkan bagi mereka untuk duduk dengan Duterte untuk membahas strategi hukum. Sara mengaku tidak punya waktu untuk berbicara dengan ayahnya, karena Rodrigo Duterte ditangkap di Manila dan dibawa ke Belanda.
“Kami berharap pengadilan akan memberikan permintaan kami untuk memindahkan upaya awal sehingga kami dapat duduk dengan mantan presiden dan mendiskusikan strategi hukum, karena kami tidak berbicara dengannya,” kata Sara.
ICC sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa Duterte akan menjalani upaya pertamanya pada hari Jumat (3/14) Den Hague.
“Kehadiran pertama Mr. Rodrigo Roa Duterte dijadwalkan untuk hari Jumat, 14 Maret 2025, pukul 14.00 (waktu setempat), di hadapan Pengadilan Kriminal Internasional Pra-Trial I (ICC atau Pengadilan),” kata ICC.
Selama sesi awal, hakim akan mengkonfirmasi identitas terdakwa dan bahasa yang digunakan dalam proses persidangan. Duterte juga akan diberitahu tentang tuduhan terhadapnya dan hak -haknya didasarkan pada hukum ICC Romawi.
(DNA)