Site icon Pahami

Berita Rusia Waswas Ungkap AS Tempatkan Senjata Nuklir ke Inggris

Berita Rusia Waswas Ungkap AS Tempatkan Senjata Nuklir ke Inggris


Jakarta, Pahami.id

Rusia menyatakan bahwa partai sedang memantau laporan dengan cermat tentang penempatan senjata nuklir Amerika Serikat ke Bahasa inggris.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7/22), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan negaranya telah mendeteksi peningkatan ketegangan terakhir.


Dia juga mengatakan bahwa Rusia sedang memantau pengembangan situasi secara keseluruhan.

Waktu Dan Telegrap Sebelumnya melaporkan bahwa Amerika Serikat, untuk pertama kalinya sejak 2008, telah menempatkan senjata nuklir di Inggris.

Ini dilaporkan setelah sebuah pesawat dari New Mexico diterbangkan ke pangkalan Lakenheath Angkatan Udara Kerajaan (RAF) di Suffolk pada hari Kamis (7/17).

Pesawat ini diyakini telah membawa bom nuklir B61 yang dapat diangkut oleh jet tempur Inggris F-35A yang baru.

Baik AS dan Inggris tidak mengomentari laporan ini.

Penempatan senjata nuklir dikatakan telah terjadi ketika NATO memperkuat postur nuklirnya. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Serangan baru Rusia di Ukraina baru -baru ini memanas sampai Presiden AS Donald Trump marah. Trump juga memutuskan untuk mengirim senjata Ukraina dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada 14 Juli.

Trump kecewa karena Rusia telah setuju untuk berdamai dengan Ukraina ketika dia menghubungi Presiden Vladimir Putin beberapa waktu lalu.

Trump akhirnya Sultimatum Rusia untuk mencapai kesepakatan dengan Ukraina dalam waktu 50 hari jika dia tidak ingin dikenakan tarif impor 100 persen oleh AS.

Sementara itu, Peskov pada 16 Juli memperingatkan AS dan Ukraina bahwa doktrin nuklir Rusia terus berlaku, bersama dengan ketentuan baru.

Doktrin Rusia, diperbarui oleh Putin pada November 2024, memperluas penyebab penggunaan senjata nuklir Kremlin.

Salah satunya, Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika ada negara-negara non-nuklir seperti Ukraina yang menyerang Rusia dengan bantuan negara-negara nuklir seperti Amerika Serikat. Serangan itu akan dianggap sebagai serangan bersama, yang secara hukum dihargai dengan senjata nuklir.

(BLQ/BAC)


Exit mobile version