Jakarta, Pahami.id —
Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak di salah satu kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia utara pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Ukraina mencoba menyerang rumah Putin di wilayah Novgorod sebelah barat ibu kota Moskow pada 28-29 Desember.
Luncurkan situsnya CNNLavrov mengacu pada kediaman presiden yang dibentengi atau dibentengi di Valdai, yang terletak di tepi Danau Valdai di Wilayah Novgorod di barat laut Rusia. Namun Lavrov tidak mengatakan bahwa Putin berada di Novgorod pada saat serangan itu terjadi.
Ia juga menambahkan, serangan tersebut menggunakan 91 drone jarak jauh, namun semuanya dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Lavrov juga mengklaim tidak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan dalam serangan tersebut.
Menyusul tuduhan tersebut, Lavrov mengatakan Rusia telah memilih target untuk melancarkan “serangan balasan.”
Lavrov juga mengatakan “posisi negosiasi Rusia akan ditinjau ulang” menyusul upaya serangan tersebut.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan cepat menolak klaim serangan pesawat tak berawak itu dan menyebutnya sebagai “kepalsuan total” oleh Rusia.
Zelensky menegaskan, tuntutan itu muncul sehari setelah dia bertemu Trump selama hampir tiga jam di Florida.
Dalam pernyataannya di X pada Senin (29/12), ia mengatakan Rusia sedang mencari cara untuk mengganggu upaya diplomasi antara Ukraina dan Amerika Serikat.
“Rusia telah melakukannya lagi, menggunakan pernyataan berbahaya untuk melemahkan semua pencapaian upaya diplomatik kami dengan tim Presiden Trump. Kami terus bekerja sama untuk mencapai perdamaian,” kata Zelensky tentang X.
“Bahkan jika Rusia menyebarkan berita palsu untuk membenarkan serangan mereka terhadap Ukraina dan kelanjutan perang ini, badan intelijen utama dunia harus memiliki informasi nyata,” tambah Zelensky di postingan X lainnya.
(rnp/bac)