Berita Rusia Tuduh Ukraina Lancarkan ‘Aktivitas Teroris’ Buat Kacau Pemilu

Jakarta, Pahami.id —

Rusia menuduh Ukraina melakukan ‘aktivitas teroris’ ketika mereka melancarkannya pemilihan Umum (Pemilihan Umum), Sabtu (16/3). Menurut Rusia, langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak bantuan dan senjata dari Barat.

“Jelas bahwa rezim korup di Kyiv telah mengintensifkan aktivitas terorisnya sehubungan dengan pemilihan presiden yang sedang berlangsung di Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, mengutip ReutersSabtu (16/3).

“Ini untuk menunjukkan aktivitasnya kepada pihak yang menanganinya di Barat dan meminta lebih banyak bantuan keuangan dan senjata mematikan,” lanjut pernyataan itu.

Rusia mengatakan bahwa dalam salah satu insiden, sebuah pesawat tak berawak Ukraina menjatuhkan peluru ke tempat pemungutan suara di wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut, dan hal ini tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Ini adalah pertama kalinya Pemilihan Presiden Rusia berlangsung selama tiga hari mulai 15 Maret hingga 17 Maret 2024. Ini akan mencakup pemungutan suara online di hampir sepertiga wilayah Rusia.

Pemilihan presiden ini merupakan mekanisme untuk menentukan presiden yang akan memimpin Rusia enam tahun ke depan. Putin mencalonkan diri kembali pada pemilu 2024.

Meski sudah berkuasa selama 25 tahun, Presiden Vladimir Putin masih bisa kembali mencalonkan diri sebagai presiden setidaknya untuk dua periode lagi.

Amandemen konstitusi Rusia pada tahun 2020 mengenai batasan presiden akan memungkinkan Putin mencalonkan diri kembali.

Dalam pemilu kali ini, Putin akan menghadapi tiga pesaing yang juga sangat pro-Kremlin. Ketiganya adalah Leonid Slutsky, Vladislav Davakov, dan Nikolai Kharitonov.

(tim/dmi)