Site icon Pahami

Berita Rusia Sukses Uji Rudal Nuklir, Putin Kirim Pesan Tak Tunduk pada Barat

Berita Rusia Sukses Uji Rudal Nuklir, Putin Kirim Pesan Tak Tunduk pada Barat


Jakarta, Pahami.id

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada hari Minggu bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik.

Rudal Jelajah Burevestnik adalah senjata berkemampuan nuklir yang diklaim Moskow dapat menembus lapisan pertahanan apa pun, dan kini sedang bergerak menuju penggunaan senjata tersebut.

Uji coba tersebut, bersamaan dengan latihan nuklir pekan lalu, mengirimkan pesan bahwa Rusia, menurut Putin, “tidak akan pernah tunduk” pada tekanan Barat terkait perang di Ukraina, terutama ketika Presiden AS Donald Trump mengambil sikap lebih keras terhadap Rusia yang menolak gencatan senjata.


Jenderal Rusia Valery Gerasimov, kepala staf umum Angkatan Bersenjata Rusia, melaporkan kepada Putin bahwa rudal tersebut telah menempuh jarak 14.000 km dan telah berada di udara selama sekitar 15 jam ketika diuji pada 21 Oktober.

Rusia mengklaim 9M730 Burevestnik (dijuluki SSC-X-9 Skyfall oleh NATO) adalah senjata yang “tak terkalahkan” oleh pertahanan rudal saat ini dan masa depan, dengan jangkauan yang hampir tidak terbatas dan jalur penerbangan yang tidak dapat diprediksi.

“Ini adalah senjata unik yang tidak dimiliki orang lain di dunia,” kata Putin sambil mengenakan seragam kamuflase saat bertemu dengan para jenderal yang mengawasi perang di Ukraina, dalam pernyataan yang dirilis Kremlin pada Minggu (26/10), seperti dilansir Reuters.

Sejak pertama kali mengumumkan Burevestnik 9M730 pada tahun 2018, Putin telah memposisikan senjata tersebut sebagai respons terhadap langkah AS untuk membangun perisai pertahanan rudal setelah Washington secara sepihak menarik diri dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik tahun 1972 pada tahun 2001, serta upaya untuk memperluas Aliansi Militer NATO.

Putin mengatakan pada hari Minggu bahwa dia telah diberitahu oleh para ahli Rusia bahwa senjata tersebut tidak mungkin dibuat, namun sekarang, “uji penting” telah selesai. Ia menginstruksikan Gerasimov untuk memahami cara mengklasifikasikan senjata dan mempersiapkan infrastruktur untuk pemukiman Burevestnik.

Sebuah sinyal bagi Barat dan Trump

Waktu uji coba rudal dan pengumumannya oleh Putin yang menyamar dalam pertemuan komando pusat dengan jenderal yang bertanggung jawab atas Perang Ukraina mengirimkan sinyal kuat kepada Barat, terutama kepada Trump.

Bagi Trump, yang pernah menyebut Rusia sebagai “macan kertas” karena gagal menaklukkan Ukraina dengan cepat, pesannya adalah bahwa Rusia tetap menjadi pesaing militer global, terutama dalam senjata nuklir, dan bahwa upaya Moskow untuk mengendalikan senjata nuklir harus ditanggapi.

Pesan Putin kepada negara-negara Barat, setelah Amerika Serikat memberikan informasi intelijen kepada Ukraina mengenai target infrastruktur energi terpencil di Rusia, adalah bahwa Moskow dapat membalas jika mereka menginginkannya.

Menyusul laporan Wall Street Journal bahwa pemerintahan Trump telah mencabut sanksi besar terhadap penggunaan rudal jarak jauh Ukraina yang disediakan oleh sekutu Barat, Putin pada hari Kamis mengatakan bahwa jika Rusia diserang, responsnya akan “sangat serius, bahkan melumpuhkan.”

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengulangi pesan itu kepada TV Negara Rusia dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu.

Gerasimov membenarkan bahwa rudal Burevestnik terbang menggunakan tenaga nuklir, dan uji coba kali ini berbeda karena jangkauannya yang sangat jauh, meski jangkauannya tidak dibatasi. Ia menegaskan, rudal tersebut mampu mengalahkan seluruh pertahanan anti-rudal.

(Wow)


Exit mobile version