Jakarta, Pahami.id —
Presiden Ukraina kata Volodymyr Zelenskiy Rusia meluncurkan salah satu serangan udara terbesar sepanjang perang dengan hampir 500 drone dan sekitar 40 rudal semalam, Sabtu (waktu setempat). Serangan tersebut menargetkan infrastruktur energi serta area publik di berbagai wilayah di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.
Dalam keterangannya di media sosial X, Zelenskiy menyebut Moskow bahkan belum menghentikan agresinya menjelang periode Natal dan Tahun Baru. Ia menilai serangan tersebut merupakan bentuk kekejaman yang harus dibalas dengan tindakan tegas dunia internasional.
“Jika Rusia mengubah periode Natal dan Tahun Baru menjadi masa dimana rumah-rumah hancur, apartemen terbakar, dan pembangkit listrik rusak, maka aktivitas ‘sakit’ ini hanya dapat dijawab dengan tindakan yang sangat kuat,” tulis Zelenskiy, mendesak Amerika Serikat dan Eropa untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow, mengutip Reuters.
Serangan besar-besaran tersebut memberikan dampak yang sangat besar bagi Kyiv dan wilayah sekitarnya. Serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia menewaskan satu orang, melukai puluhan warga, serta memutus aliran listrik dan pemanas bagi ratusan ribu warga yang kini harus menghadapi suhu beku.
Reporter AFP di Kyiv melaporkan sirene peringatan udara berbunyi selama berjam-jam. Ledakan keras terdengar sepanjang malam, beberapa di antaranya disertai kilatan cahaya terang yang membuat langit menjadi merah.
Gubernur wilayah Kyiv, Mykola Kalashnyk, mengatakan seorang wanita berusia 47 tahun tewas dalam serangan itu. Sementara itu, Walikota Kyiv Vitaliy Klitschko mengatakan sedikitnya 19 orang terkena dampaknya, dan 11 di antaranya memerlukan perawatan di rumah sakit.
Klitschko menambahkan sekitar 2.600 bangunan tempat tinggal, serta ratusan taman kanak-kanak, sekolah, dan fasilitas sosial lainnya kehilangan pasokan panas.
“Sampai pagi ini, tepi kiri Kyiv masih tanpa aliran listrik,” kata Kalashnyk. Dia mengatakan, lebih dari 320 ribu pelanggan terdampak gangguan pasokan listrik.
Angkatan Udara Ukraina sebelumnya mengumumkan peringatan udara nasional pada Sabtu pagi, mengatakan drone dan rudal Rusia terlihat bergerak di beberapa wilayah Ukraina.
Serangan itu terjadi menjelang pertemuan Zelenskiy dengan Presiden AS Donald Trump di Florida pada hari Minggu. Keduanya dijadwalkan membahas usulan rencana Washington untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak tahun 2022.
Sebaliknya, Rusia menuduh Zelenskiy dan para pendukungnya di Uni Eropa berusaha “menggagalkan” rencana perdamaian yang dipimpin AS. Usulan 20 poin terbaru tersebut dikatakan akan membekukan perang di garis depan saat ini, serta membuka peluang bagi Ukraina untuk menarik pasukan dari wilayah timur dan menciptakan zona penyangga demiliterisasi.
(sels/sel)

