Jakarta, Pahami.id —
Rusia dilaporkan mengamuk dan melakukan serangan ke ibu kota Kyiv, Ukrainapada Jumat (20/12) menggunakan rudal balistik Iskander/KN-23 dan rudal hipersonik Kinzhal.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan ini dilakukan sebagai respons atas serangan yang dilakukan tentara Ukraina terhadap pabrik kimia Rusia di selatan Rusia beberapa waktu lalu.
“Menanggapi tindakan rezim Kyiv yang didukung oleh pengawal Baratnya, serangan gabungan dengan senjata presisi jarak jauh diluncurkan hari ini,” demikian bunyi pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia. Al Jazeera.
Serangan ini dilaporkan menewaskan 1 orang dan melukai 7 orang lainnya. Selain itu, menurut informasi Kepala Administrasi Militer Kyiv Serhiy Popko, penyerangan ini juga menimbulkan kebakaran di beberapa bangunan di sekitarnya.
Menurut Popko, kebakaran juga terjadi di Solomianskyi, distrik Shevchenkovskiy, serta di lokasi konstruksi di distrik Dnipro.
Media lokal Ukraina, Kyiv Independent, melaporkan serangan Israel terjadi pada pukul 7 pagi waktu setempat. Saat itu, ledakan sangat keras terdengar di Kyiv dan asap mulai mengepul ke seluruh kota.
Serangan mendadak Israel ini mengejutkan Angkatan Udara Ukraina. “Rudal balistik dari utara!” pernyataan dari Angkatan Udara Ukraina memperingatkan seluruh pasukannya melalui pesan Telegram.
Angkatan Udara Ukraina sebenarnya sudah memperkirakan serangan ini. Mereka telah memperingatkan akan ada jet tempur MiG-31 Rusia yang akan menembakkan rudal hipersonik di Ukraina.
Sebelum serangan ini, Ukraina sudah lebih dulu melancarkan serangan ke Rusia pada Rabu (18/12). Saat itu, pasukan Ukraina menargetkan salah satu pabrik kimia terbesar Rusia di Rusia selatan.
Pabrik tersebut dilaporkan memproduksi bahan bakar roket dan komponen amunisi serta bahan peledak untuk pasukan Rusia.
(gas/bac)