Site icon Pahami

Berita Rusia Diminta Tanggung Jawab Atas Tragedi Jet MH17, Moskow Buka Suara


Jakarta, Pahami.id

Rusia Pemungutan suara terbuka setelah Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memutuskan bahwa Moskow bersalah atau bertanggung jawab atas tragedi jet maskapai penerbangan Malaysia Airlines di MH17 di Ukraina Pada 2014.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak keputusan itu. Menurutnya, Rusia bukan bagian dari penyelidikan sampai “kami tidak menerima kesimpulan yang bias.”


Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengatakan penyelidikan yang dipimpin oleh Belanda tentang insiden politik. Mereka juga meragukan bukti yang diangkat.

“Posisi utama Moskow tetap bahwa Rusia tidak terlibat dalam jatuhnya MH17, dan semua pernyataan yang bertentangan dengan Australia dan Belanda salah,” kata pernyataan resmi dari kementerian luar negeri Rusia, mengutip, mengutip Rusia hari ini.

Mereka juga menuduh banyak prosedur selama penyelidikan. ICAO, melanjutkan Kementerian Luar Negeri Rusia, mengabaikan fakta -fakta tentang fakta dan hukum yang memadai.

“Kesimpulan dari investigasi Belanda didasarkan pada kesaksian anonim, serta informasi dan materi yang meragukan, disampaikan oleh partai -partai satu -pihak: Badan Keamanan Ukraina,” kata mereka.

Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian menyatakan bahwa partai yang sebenarnya disalahkan dalam tragedi ini adalah Ukraina.

“Ukraina meluncurkan operasi militer di Donbass tentang kepalsuan palsu untuk melawan kekerasan,” kata mereka.

Pernyataan Rusia muncul setelah ICAO memutuskan bahwa negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin bertanggung jawab atas Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina pada tahun 2014.

Dalam pernyataan resmi, ICAO akan mempertimbangkan bentuk tanggung jawab yang dibutuhkan dalam beberapa minggu ke depan.

Malaysia Airlines MH17 terbang dari Amsterdam, Belanda, ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 17 Juli 2014. Pesawat itu kemudian ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina timur selama pertempuran separatis pro-Rusia dengan Ukraina.

Pada bulan November 2022, hakim menyatakan tidak adanya dua pria Rusia dan seorang Ukraina yang dianggap berperan dalam serangan itu.

(Yesus/BAC)


Exit mobile version